DENPASAR | patrolipost.com – Warga Jalan Gurita Denpasar Selatan, Kamis (8/8/2024) pukul 22.16 Wita gempar. Mantan Bupati Jembrana Ida Bagus Ardana (84) ditemukan tewas membusuk bersama isterinya Anak Agung Sri Wulan Trisna (64) di dalam rumahnya Jalan Gurita IV No 6 Sesetan, Denpasar Selatan. Masih dilakukan penyelidikan terkait penyebab kematian pasutri itu karena jenazah kedua korban sudah membusuk.
Informasi yang berhasil dihimpun mengatakan, jasad Ardana diketemukan tergeletak di lantai dekat pintu dapur, kepala di arah Utara, kaki di arah Selatan, menggenakan baju kaos putih, celana panjang warna coklat. Sedangkan jenazah sang isteri terlentang di atas tempat tidur, kepala di arah Selatan, kaki di arah Utara, menggenakan baju kaos abu, celana pendek warna merah.
“Kedua jenazah sudah mengeluarkan bau tak sedap dan sudah membusuk. Penyebab pasti kematian kedua korban dalam penyelidikan lebih lanjut,” ungkap seorang petugas Kepolisian.
Menurut keterangan menantu korban, I Made Hariyana (38), sehari sebelumnya ia diberitahu oleh iparnya bahwa rumah dalam keadaan terkunci dan sampah berserakan. Selanjutnya Kamis (8/8) pukul 18.30 Wita, ia bersama istrinya datang ke TKP dan mengecek keadaan rumah. Ia sempat memanggil korban namun tidak menyahut sehingga ia naik manjat tembok pagar bersama istrinya.
Sampai di garase, tiba-tiba mencium bau busuk dan saksi keluar lagi, lalu menghubungi tetangga dan selanjutnya menghubungi kepala lingkungan.
Sementara keterangan anak korban, Ida Ayu Ardina Natasia (32) bahwa, sehari sebelumnya ia datang ke rumah orangtuanya itu dan memanggil korban namun tidak ada jawaban. Kemudian ia menghubungi kakaknya bernama Ni Made Twindy Putri (38) menyampaikan bahwa rumah kedua orangtua tidak seperti biasanya berantakan dan kedua orangtuanya dihubungi dan dipanggil tidak ada jawaban.
Kemudian Kamis (8/8) pukul 18.30 Wita, ia bersama kakak dan iparnya mendatangi rumah korban. Sesampai di TKP, ipar dan kakak saksi memanjat pagar tembok masu ke rumah untuk memastikan keadaan orangtuanya. Mereka menemukan kedua orangtuanya telah meninggal dunia dalam kondisi tubuh sudah membusuk.
Sepekan sebelumnya, Kamis (1/8) ia menginap di rumah orangtuanya itu. Keesokan harinya, Jumat (2/8/2024) pukul 13.00 Wita, ia melihat dan mendengar kedua orangtuanya bertengkar adu mulut. Karena ia tidak bisa melihat orangtuanya ribut, sehingga hari Sabtu (3/8/2024) pukul 12.00 Wita ia jemput anak di Kerobokan dan diajak menginap di sebuah hotel.
Ia juga menjelaskan bahwa kedua orangtuanya memiliki tekanan darah tinggi dimana orangtua yang laki-laki mengonsunsi obat Amlodipine dan yang perempuan mengonsunsi obat Hyperil.
“Setahu anak korban ini, memang selama menginap di rumah korban, kedua orangtua laki dan perempuan memang pisah tidur,” terang petugas itu.
Dari pemeriksaan awal di TKP, kedua kondisi korban sudah mengalami proses pembusukan. Tubuh korban sudah mulai melepuh serta mengeluarkan cairan. Kedua tubuh korban sudah banyak terdapat ulat berlatung. (007)