JAKARTA | patrolipost.com – Dorce Gamalama membuat sebuah wasiat kala berbincang bersama Denny Sumargo dalam sebuah podcast. Ia mengaku ingin dimakamkan secara perempuan saat meninggal kelak.
Presenter berusia 58 tahun itu menyebutkan saat ini dirinya telah memiliki kelamin perempuan, sehingga Dorce pun berpesan agar dimakamkan secara perempuan.
Ucapan itu pun menjadi heboh hingga membuat beberapa ulama buka suara. Ketua MUI Cholil Nafis pun mengatakan, seorang transgender meninggal maka diurus sesuai dengan jenis kelamin asalnya.
“Jadi mengubah kelamin itu tak diakui dalam Islam sehingga ia hukumnya tetap seperti jenis kelamin pertama. Laki-laki yang pindah (jadi) perempuan disebut mukhannats dan perempuan yang berubah menjadi laki-laki itu mutarajjil,” tegasnya.
Sadar ucapannya dalam obrolan itu menuai polemik, Dorce Gamalama pun angkat bicara. Ia meminta kepada para ulama untuk menyerahkan urusan pengurusan jenazahnya kelak kepada pihak keluarganya saja.
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Kepada Kyai, ustaz-ustaz yang telah menerangkan keadaan mati saya, siapa yang akan memandikan saya, siapa yang akan menguburkan saya. Biarkanlah keluarga saya yang nanti akan mengurusnya,” ujar Dorce Gamalama dalam video yang berdurasi kurang dari satu menit.
“Mau kain kafannya 7 lapis, 8 lapis, saya serahkan kepada yang mengurus. Yang mengurus laki-laki boleh, perempuan boleh, laki-laki, perempuan boleh. Jadi siapa saja boleh yang memandikan saya,” tambahnya.
Dorce juga berharap tidak ada ulama yang justru memberikan komentar kurang baik. Dorce mengatakan seharusnya sebagai ulama mereka memberikan imbauan.
“Jadi kiai-kiai yang sudah terkenal sekalipun jangan memberikan komentar yang kurang baik. Seharusnya Anda seorang kyai memberikan sungguhan dan juga imbauan kepada seseorang siapapun. Karena saya juga manusia mempunyai tanggung jawab untuk hidup dan mati kelaknya,’ tutup Dorce Gamalama.
Wasiat Dorce
Sebelumnya Dorce Gamalama sempat dikabarkan menderita demensia dan beberapa kali dilarikan ke rumah sakit. Bahkan ia pernah dirawat di ICU usai terjatuh di kamar mandi.
Dorce Gamala lahir di Solok, Sumatera Barat, 21 Juli 1963 dari pasangan Achmad dan Dalifah. Waktu lahir, kedua orangtuanya memberi nama Dedi Yuliardi Ashadi sebagai anak laki-laki yang lucu.
Dedi yang masih berusia 1 tahun ditinggal oleh kedua orangtuanya karena meninggal. Ia kemudian diurus oleh neneknya Siti Darama. Menginjak umur 2 tahun, Dedi dibawa neneknya tinggal di Jakarta.
Saat duduk di bangku sekolah dasar (SD), Dedi mulai ikut tarik suara. Ia tampil menyanyi bersama kelompok Bambang Brothers. Demi hobinya ini, Dedi memilih menekuni bernyanyi ketimbang memperhatikan pelajaran sekolah di bangku SMP.
Di tengah menjalani profesinya, Dedi merasakan adanya perubahan pada dirinya sebagai seorang laki-laki. Ia malah tertarik dengan sesama laki-laki dan merasa sebagai wanita. Maka mulai saat itu, ia memposisikan dirinya sebagai wanita dengan segala atribut perempuan ia kenakan.
Ia pun dipanggil Dorce Ashadi. Nama ini diberikan oleh Myrna pemimpin kelompok tari waria Fantastic Dolls. Untuk mendukung totalitas kepribadian dan penampilannya di atas panggung, Dorce melakukan operasi kelamin alias transgender di Surabaya.
Belakangan namanya lebih dikenal dengan nama Dorce Gamalama. Nama Gamalama diambil dari sebuah nama Gunung di Ternate. Dan setelah pulang haji, ia juga menambakan namanya menjadi Dorce Gamalama Halimatussadiyah.
Dorce pun mulai terkenal seiring masuk stasiun TVRI Surabaya dan TVRI Pusat. Dorce makin melambung namanya setelah dibuatkan film, dengan judul Dorce Sok Akrab dan Dorce Ketemu Jodoh.
Kepiawaian Dorce juga ditunjukkan di layar kaca. Ia memandu acara Dorce Show di TransTV dari tahun 2005-2009. Sebelumnya, ia juga menjadi pembawa cara Kencan di Indosiar. Sejak tak lagi memegang acara tv, ia lebih banyak menjadi bintang tamu di acara reality show dan program off air. (305/dtc/bbc)