SURABAYA | patrolipost.com – Tempat keramaian menjadi sasaran utama testing Covid-19. Salah satunya dengan melakukan deteksi dini melalui tes swab secara masif di semua mal yang ada di Kota Pahlawan. Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menuturkan, setiap hari rata-rata Dinkes Kota Surabaya, telah melakukan testing kurang lebih sekitar 3.000 spesimen. Menurut dia, ini menjadi penting untuk dilakukan meskipun Covid-19 sudah dapat dikendalikan namun tak berarti testing berhenti begitu saja.
“Kemarin kita sudah lakukan di warga perbatasan kota. Sekarang kita fokus ke hotel, pertokoan dan mal. Jadi bukan berhenti, kita terus lakukan testing yang jumlahnya ribuan. Satu hari mencapai tiga ribu,” kata Risma, Selasa (24/11/2020).
Ia melanjutkan, untuk mekanisme pelaksanaan swab di mal ada aturannya. Jika jumlah karyawan yang diswab kurang dari seratus orang, mereka akan datang ke Puskesmas terdekat dari mal itu. Sedangkan apabila karyawan yang akan dilakukan swab jumlahnya lebih dari seratus orang, maka petugas yang akan mendatangi mall tersebut dan menggelar swab di lokasi.
“Kita tidak menunggu pasien. Tapi kita masih dan terus melakukan swab,” jelasnya.
Kepala Dinkes Kota Surabaya, Febria Rachmanita menjelaskan, tes swab yang dilakukan di kawasan mal sejak awal November sudah mencapai 5.082 spesimen. Dia merinci, dari angka itu hasil yang sudah keluar berjumlah 4.328 pasien.
“Untuk hasilnya pasien yang negatif 4.134 karyawan atau 81,35 persen. Kemudian untuk yang terkonfirmasi hanya 130 orang karyawan,” urai Feny, panggilan akrabnya.
Ia melanjutkan, angka lebih dari 5.000 pasien yang di swab itu merupakan total kumulatif seluruh mall se-Surabaya. Bahkan dia menyebut kemarin, Senin (23/11/2020) pelaksanaan swab berlangsung di kawasan Surabaya selatan dan pusat.
“Totalnya khusus dua mall itu ada 435 karyawan. Sekarang masih sedang menunggu hasil,” jelasnya.
Feny menambahkan, swab berikutnya akan menyasar kepada siswa-siswi pelajar SMP untuk persiapan proses belajar mengajar tatap muka. Ia berharap meskipun kondisi sudah dapat dikendalikan, namun Feny meminta agar masyarakat tetap disiplin protokol kesehatan. (305/snc)