Tampil perdana, Putu Eka Juliana Jaya, SE, MSi mempresentasikan PTK yang berjudul “Upaya Peningkatan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 1 Denpasar melalui Pendekatan Learning Community Tahun Pelajaran 2018/2019”. Kemudian disusul I Made Muliarta SAg dengan PTK Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning, Ida Bagus Ary Suryantara Pidada, ST dengan penerapan metode tutor sebaya dalam pembelajaran Microsoft Word 2007 dan Drs I Gede Kinten, MAg dengan penerapan model pembelajaran kooperatif Students Team Achievement Division (STAD).
Wawa Arjaya Angkat Metode Learning Community
DENPASAR | patrolipost.com – Empat guru SMP Negeri 1 Denpasar tampil dalam seminar laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), Selasa (4/6) lalu di aula SMPN 1 Denpasar. Seminar itu diawali penyerahan PTK kepada Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga yang diwakili Kabid Pembinaan SMP Kota Denpasar AA Gede Wiratama. Hadir pula puluhan guru dari perwakilan SMP di Denpasar dan Singaraja.
“Latar belakang PTK learning community ini, tidak lepas dari upaya mutualisme anak didik, yaitu membuat peserta didik belajar lebih mudah dan efektif. Selama ini, belajar kelompok belum berdampak maksimal, dengan metode ini saya berusaha mengefektifkan peran masing-masing anggota kelompok dengan proporsional,” terang Putu Eka Juliana Jaya, istri mantan Ketua Komisi 1 DPRD Bali I Made Arjaya, di sela seminar.
Lebih dari itu, Wawa — sapaan akrab Eka Juliana — memandang program penelitian tindakan kelas ini tentunya memberi dampak positif terhadap peningkatan profesionalisme dan kualitas Guru. PTK ini membuktikan jika pengajar mampu menyesuaikan pola mengajar seiring perkembangan teknologi dan tantangan generasi muda di masa depan yang kini memasuki era revolusi industri 4.0.
“Idealnya, guru kan diharapkan inovatif dalam mengajar. Membantu siswa menemukan dan meraih mimpi mereka di masa yang akan datang. Persoalan naik pangkat, itu bukan tujuan utama saya. Namun, bagaimana berkomitmen menunaikan tugas dan peran guru agar sesuai dengan hakekatnya, mencerdaskan kehidupan bangsa,” bebernya.
AA Gede Wiratama yang mewakili Disdikpora, mengapresiasi para guru yang punya dedikasi tinggi dalam meningkatkan kualitas diri. Kata dia, peningkatan potensi ini menjadi hal yang wajib untuk guru bahkan juga diatur dalam undang-undang. Ia mengimbau, agar guru lain mencontoh jejak empat guru yang telah melakukan PTK.
“Para guru harus meningkatkan potensi diri, kunjungi link “Rumah Belajar”. Di sana guru bisa mendapat informasi secara maya, yang bagus dijadikan acuan penelitian, disana juga ada ujian maya untuk guru,” terangnya.
Ia menambahkan, panduan yang ada di “Rumah Belajar” juga dapat ditentukan dengan menimbang kondisi sekolah atau kebutuhan anak didik. Dalam kesempatan itu, ia juga mengapresiasi Putu Eka Juliana Jaya yang memang aktif untuk urusan pendidikan. Ditambahnya, ia berharap para penyaji dapat mengimplementasikan metode penelitian dalam mengajar, sehingga tidak sebatas penelitian di atas kertas.
Dukungan terhadap peningkatan potensi pengajar juga disampaikan Plt. Kepala SMPN 1 Denpasar, Ni Wayan Sudani, SPd, MPd. Ia menyampaikan bahwa sekolah mendukung guru melakukan riset, salah satunya melalui PTK. Dukungan itu, kata dia, diterapkan melalui pembentukan tim pengawas penelitian yang bertugas memastikan riset tersebut tidak fiktif.
“Kami berupaya selektif, memastikan riset itu dapat meningkatkan nilai belajar siswa. Kami punya puluhan guru ASN, namun yang siap baru empat ini,” pungkasnya. (wir)