DENPASAR | patrolipost.com – Suasana berbeda terlihat di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan kelas II Kerobokan Badung, Rabu (25/9/2019) lalu. Sebanyak 30 orang warga binaan ditambah 5 orang staf Lapas duduk sambil mendengarkan paparan tentang HIV/AIDS dari Yayasan Pertiwi Denpasar.
Sosialisasi yang dikemas dalam bentuk kegiatan kelas Pendidikan Pengetahuan Dasar Napza, HIV dan AIDS dibuat dalam diskusi kelompok. Sebanyak 30 orang Warga Binaan dibagi dalam 2 kelompok dan 5 orang staff LPP. Selain presentasi dan diskusi, Yayasan Pertiwi yang menyajikan materi Dasar HIV dan AIDS juga melayani konseling dan sesi tanya jawab.
“Tujuan dilaksanakannya kegiatan tersebut supaya ada peningkatan pengetahuan baik dari WBP maupun dari staff LPP terkait dengan informasi HIV/AIDS,” sebut kordinator kegiatan, Antin dari Yayasan Pertiwi, Sabtu (28/9/2019) di Denpasar yang didampingi rekannya Dwi Chantika RM, SPsi.
Antin yang memiliki sertifikasi sebagai konselor HIV/AIDS menjelaskan, melalui kegiatan ini para WBP baik masih didalam ataupun kelak diluar memiliki kesadaran akan pentingnya berperilaku sehat, aman dan terjaga baik untuk dirinya maupun lingkungan sekitarnya. Sedangkan bagi Staff LPP memiliki kemampuan dalam melakukan penanganan terkait dengan WBP yang bermasalah dengan HIV dan AIDS.
“Melalui kegiatan ini paling tidak mampu menurunkan stigma dan diskriminasi disesama WBP maupun staff LPP terhadap WBP serta untuk memutus mata rantai penularan HIV dan AIDS,” tuturnya lagi.
Dari sisi lain disebutkan, kegiatan konseling kelompok menjelang bebas yang dibentuk dalam diskusi kelompok, tujuannya untuk menggali rencana WBP setelah bebas. Dalam kegiatan ini juga dibagikan informasi tempat-tempat layanan terkait Napza, HIV dan AIDS di Bali.
“Kita ingin WBP dapat memiliki rencana tertulis untuk dilaksanakan setelah WBP bebas atau selesai menjalani masa hukuman. WBP mengetahui dan dapat akses layanan kesehatan yang ada di Bali terkait Napza, HIV dan AIDS Juga WBP dapat mengetahui kepribadian tentang dirinya,” sebut Chantika.
Di akhir kegiatan mantan WBP berbagi pengalaman untuk bertahan hidup di luar sehingga tidak kembali melakukan tindak pidana. Kegiatan diakhiri dengan dilakukannya Test Psikologi. (arw)