RUTENG | patrolipost.com – Yayasan Plan Internasional (YPI) Indonesia tahun 2022 melakukan penggalangan dana untuk membangun akses air minum bersih di desa-desa termarjinalisasi di NTT melalui kampanye jelajah timur-Water For Equality.
Misi dari kampanye ini adalah untuk membantu mencegah peningkatan kasus stunting anak di NTT dengan memberikan akses air minum bersih yang layak, sehingga keluarga terutama anak-anak lebih hidup sehat, higienis dan tumbuh dengan optimal.
Salah satu sarana air bersih yang berhasil dibangun adalah sarana air bersih di Desa Wae Codi kecamatan Cibal Barat. Sarana air bersih tersebut diresmikan Bupati Manggarai Herybertus GL Nabit SE MA di Desa Wae Codi, Kecamatan Cibal Barat, Kabupaten Manggarai, Selasa (12/12/2023).
Bupati Manggarai Hery Nabit dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang turut serta mengambil bagian dalam menyelesaikan pekerjaan sarana air minum ini.
“Tentu semua hal akan terpenuhi dan selanjutnya kita semua akan menjaga fasilitas ini dengan baik,” ungkapnya.
Membangun sesuatu kata Bupati Hery bukanlah hal yang sulit, jika anggaran cukup dan tersedia. Namun hal yang paling sulit adalah menjaga dan memelihara.
‘’Menjaga dan memelihara itu tidak gampang, karena itu butuh kesepakatan dari masyarakat untuk menjaga dan memelihara sarana yang sudah kita bangun ini,’’ tuturnya.
Bupati Hery juga kembali mengajak masyarakat untuk tidak hanya menjaga hutan namun lebih dari itu, masyarakat juga harus menanam pohon terutama di 5 mata air yang ada. Bupati Hery juga berharap agar masyarakat giat menanam jagung agar bisa dijual ke Ruteng atau bahkan ke luar daerah.
“Kalau dari Wae Codi bisa mensuplai jagung untuk Kota Ruteng, sangat luar biasa, tetap diatur bulan apa tanamnya. Sehingga Dinas terkait juga bisa intervensi dan melakukan koordinasi dengan pihak desa. Yang dibutuhkan dinas, kalau sudah dikasih bibit langsung ditanam, kalau sudah ditanam dijaga dan dirawat agar bisa menghasilkan produk tanaman yang baik,” lanjutnya.
Selain itu kata Bupati Hery, masyarakat bisa budi daya ikan air tawar yang prospeknya menjanjikan.
“Tahun depan kita mulai untuk budi daya ikan air tawar. Tidak perlu lahan yang besar, mulai dari bak kecil saja. Kalau kita mulai, saya yakin dari desa ini, bisa menjadi suplai ikan air tawar, minimal untuk wilayah Kecamatan Cibal dan Cibal Barat. Hari ini kita tidak bicarakan keterbatasan, tapi kalau bicarakan keterbatasan pasti banyak dan tidak maju, maka yang kita bicarakan hari ini adalah potensi dan peluang,” paparnya.
Bupati Hery juga menyepakati usulan masyarakat agar memperhatikan jalan menuju area wisata Paka Dari dan jalan menuju sekolah.
Sementara itu perwakilan Yayasan Plan Internasional Indonesia, Mohammad Tamrin Abdulah menerangkan, kebutuhan air di desa per orang per hari sekitar 60 liter.
“Jadi beda antara kebutuhan air di desa, kota kecil, kota sedang dan metropolitan karena kebutuhannya beda-beda,” terangnya.
Ia menjelaskan, kondisi di tengah masyarakat setelah adanya proyek air bersih ini, masyarakat bisa menikmati air bersih sekitar 82 liter per hari per orang dan melebihi ambang batas 60 liter per hari.
“Namun sekitar bulan bulan September hingga Oktober turun sekitar 45 liter per orang per hari, karena debit air sangat kecil, meski air mengalirnya kecil, karena pakai sistem buka tutup,“ jelasnya.
Dijelaskannya, di Desa Wae Codi dari target sebanyak 23 kran, saat ini bisa terpenuhi menjadi 26 kran dengan 2 bak baru serta 4 bak yang baru selesai direhab.
Pada kesempatan tersebut Ia berpesan agar masyarakat menjaga dan merawat sumber-sumber mata air.
“Debit air akan terus menurun kalau kita tidak menjaga hutan, menjaga mata air kita. Kalau kita merusak hutan, mata air kita akan hilang, untuk itu mari sama-sama kita jaga hutan kita,” ajaknya.
Yayasan Plan Internasional Indonesia kata Dia, juga akan mensupport program Paud di 5 desa di Kecamatan Cibal Barat.
“Bulan Januari tahun depan kita akan meluncurkan program untuk PAUD. Ini semua kami lakukan bukan hanya sekadar mendukung PAUD di sekolah, tapi bagaimana anak-anak mendapatkan pengasuhan positif dari orang tua di rumah,” ujarnya.
Saat yang sama, Kepala Desa Wae Codi, Bonefasius Sel mengatakan, bicara soal air merupakan hal yang paling urgen. Namun berkat kehadiran Plan Internasional Indonesia dan juga dukungan pemerintah daerah, sehingga warga masyarakat yang ada di 3 dusun ini bisa menikmati air bersih.
Kepala Desa Wae Codi juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah terutama dinas pertanian yang sudah membagikan bibit tanaman mangga kepada masyarakat untuk ditanam.
“Kami masih menantikan bibit ikan air tawar, karena di sini sudah ada air, kami mau manfaatkan air untuk buat kolam, biar kolam kecil tidak masalah. Proposal sudah ada, tinggal kami antarkan ke Dinas,“ tutupnya. (pp04)