Zionis Israel Bantai Keluarga Tenaga Medis Tanpa Ampun, Direktur RS Indonesia Tewas

marwan 222222
dr Marwan Sultan, Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza tewas karena serangan Zionis Israel, Rabu (2/7/2025). (ist)

JAKARTA | patrolipost.com – Gaza kembali menjadi saksi bisu kebiadaban tentara Zionis Israel. Serangan brutal pada Rabu (2/7/2025) menewaskan Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, dr Marwan Al-Sultan, bersama istri dan anak-anaknya.

Mereka dibantai tanpa ampun di kediaman mereka sendiri, dalam sebuah serangan udara yang menghantam apartemen keluarga di kawasan Gaza barat.

Jenazah dr Marwan dan keluarganya telah dilarikan ke Rumah Sakit Al-Shifa, di tengah suasana duka yang menyelimuti tenaga kesehatan dan warga Gaza.

Sosok yang selama ini dikenal sebagai pahlawan kemanusiaan, justru menjadi korban dari rezim penjajah yang tak segan menargetkan fasilitas sipil dan medis.

Kantor berita resmi Palestina, WAFA, dan organisasi kemanusiaan MER-C Indonesia, mengonfirmasi bahwa dr Marwan gugur bersama keluarganya dalam serangan tersebut.

MER-C menyebut total sembilan warga Palestina menjadi martir dalam serangan itu, sementara sejumlah lainnya mengalami luka serius.

“Kepergiannya adalah kehilangan besar bagi dunia kemanusiaan. Beliau adalah dokter dengan dedikasi tinggi, bahkan di tengah badai perang dan penderitaan,” tulis MER-C dalam pernyataan duka melalui media sosial mereka.

Ironisnya, dr Marwan bukan korban pertama dari kebrutalan Zionis terhadap tenaga medis. Rumah Sakit Indonesia, tempat ia memimpin, telah berulang kali menjadi sasaran bom dan peluru sejak agresi Israel dimulai pada 7 Oktober 2023.

Serangan terakhir terhadap rumah sakit itu terjadi pada akhir Mei, menyebabkan kerusakan besar dan menghambat pelayanan kesehatan yang sangat dibutuhkan ribuan warga sipil.

Bukan hanya rumah sakit yang dibidik. Sekolah-sekolah pun menjadi target. Dalam serangan terpisah, dua warga Palestina tewas dan sejumlah lainnya luka-luka akibat serangan Israel ke Sekolah Al-Zaytoun di Gaza City bagian selatan.

Perang Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 56.500 warga Palestina, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak tak berdosa.

133.000 lebih lainnya terluka, banyak di antaranya mengalami cacat permanen. Sementara dunia menonton, Gaza berubah menjadi kuburan massal dan tempat eksperimen kekejaman.

Kejahatan Israel tidak luput dari sorotan dunia. Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant, atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Bahkan, Israel kini menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ). Namun, kekejaman tak kunjung berhenti. Dalam senyapnya malam di Gaza, dentuman bom menjawab setiap upaya warga untuk bertahan hidup.

Dan kini, nama dr Marwan Al-Sultan akan dikenang, bukan hanya sebagai dokter, tapi sebagai martir kemanusiaan yang gugur oleh kebiadaban penjajahan.

“Mereka yang menyelamatkan nyawa dibunuh, rumah sakit dibombardir, dan dunia masih diam,” ucap seorang relawan Gaza dalam linimasa. (305/jpc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *