GIANYAR | patrolipost.com – Memperingati Hari Ibu ke-91 tahun 2019 di Kabupaten Gianyar, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Gianyar bekerjasama dengan DWP Gianyar menggelar lomba membuat/ merangkai canang rebong. Lomba dibuka Asisten 1 Setda Kabupaten Gianyar I Wayan Suardana, didampingi Kadis DP3AP2KB, Ir Cok Gede Bagus Lesmana Trisnu, MT dan Ketua DWP Kabupaten Gianyar Ny Dwikorawati Wisnu Wijaya, di Balai Budaya Gianyar, Kamis (21/11/2019).
Asisten 1, Setda Kabupaten Gianyar Wayan Suardana saat membacakan sambutan Bupati Gianyar mengatakan, menyambut positif lomba membuat canang rebong, karena dengan lomba ini juga dapat meningkatkan kreativitas seni ibu-ibu dalam membuat canang. Lomba ini juga menurut Wayan Suardana, merupakan salah satu upaya melestarikan seni dan budaya Bali.
Lomba membuat canang rebong yang diikuti 36 grup terdiri dari anggota DWP OPD di Lingkungan Pemkab Gianyar, organisasi wanita dan organisasi profesi ini, berlangsung sangat meriah. Pasalnya, selain peserta unjuk kebolehan dalam kreasi seni metuesan janur, dan merangkainya, tidak sedikit peserta mekidung di sela-sela lomba untuk menghilangkan grogi menghadapi lomba.
Hal ini pun ditanggapi positif oleh Ketua DWP Kabupaten Gianyar, Ny Dwikorawati Wisnu Wijaya. Menurutnya aksi spontan ibu-ibu ini justru sangat menghibur, baginya ini adalah realita keseharian ibu- ibu di Bali. Menurutnya, canang rebong selain ada unsur agamanya juga lebih banyak menonjolkan kreativitas seni orang yang membuatnya. Bagaimana seni tuesan janurnya, kemudian memadupadankan berbagai macam jenis bunga hingga menjadi suatu rangkaian canang rebong yang indah dan artistik.
“Kami di DWP tiap tahun mengadakan lomba, dan kami selalu upayakan lomba dengan tema keagamaan. Tahun ini dalam rangka memperingati Hari Ibu ke 91, bekerjasama dengan DP3AP2KB kami mengadakan lomba merangkai canang rebong,” jelas Ny Dwikorawati Wisnu Wijaya.
Ditambahkan, tujuan dari lomba ini selain merangsang kreativitas seni ibu-ibu anggota DWP, juga untuk melestarikan seni tradisional Bali. Seperti kita ketahui canang rebong hampir selalu digunakan dalam setiap upacara keagamaan di Bali, seperti odalan, ke beji saat ngaben, pawiwahan hingga seni dekorasi.
Sementara itu Kadis DP3AP2KB, Cok Gede Bagus Lesmana Trisnu menambahkan, dalam upaya meningkatkan kesetaraan gender, DP3AP2KB menggelar berbagai macam kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan keahlian kaum perempuan di Gianyar. Seperti pelatihan tata rias, pelatihan banten, paduan suara Bungan Pucuk dan lain-lain.
Pada lomba membuat canang rebong ini, menghadirkan dewan juri dari perguruan tinggi IHDN Denpasar dan Dinas Kebudayaan Kabupaten Gianyar. Menurut Cok Trisnu, kriteria lomba para peserta harus menyelesaikan rangkaian canang rebong hanya dalam waktu 2,5 jam. Bahan-bahan seperti janur, daun lontar bunga disediakan oleh panitia dan peserta tidak boleh membawa contoh dari rumah, semuanya harus dikerjakan saat lomba. Unsur yang dinilai adalah kelengkapan bahan, keindahan, keserasian bentuk dan kreativitas. (hms)