Agung Paramita Dewi (APD) Penurunan Angka Stunting di Kota Denpasar Perlu Upaya Intervensi yang Terintegrasi

whatsapp image 2023 10 07 at 18.20.40
A A Istri Paramita Dewi (APD) saat memberikan penyuluhan stunting di Banjar Binoh Kaja, Ubung. (foto/pp)

DENPASAR | patrolipost.com – Dalam rangka percepatan penurunan stunting di Kota Denpasar telah dilakukan berbagai upaya intervensi yang terintegrasi. Integrasi kebijakan dilakukan dengan berbagai pihak dari tim percepatan penurunan stunting tingkat kota, kecamatan dan desa/kelurahan, tim penggerak PKK, lembaga adat, kader pembangunan manusia, para pengusaha hingga keterlibatan tokoh masyarakat.

Seperti halnya yang dilakukan tokoh perempuan milenial Kota Denpasar A A Istri Paramita Dewi, S.M., atau kerap disapa Agung Paramita Dewi (APD) yang tiada henti bergerak bersama-sama masyarakat meneruskan program pemerintah menurunkan angka stunting melalui penyuluhan di kalangan kaum perempuan dengan menggandeng Dr. Ni Nengah Ariati , SST..M.Erg., dan tokoh masyarakat Ubung, I Nyoman Gede Sumara Putra., ST., atau kerap disapa Bli Mang De yang tak lain Anggota DPRD Kota Denpasar fraksi PDI Perjuanagn.

Bacaan Lainnya

“Kali ini kami hadir di Banjar Binoh Kaja, bersama Bli Mang De tokoh masyarakat Ubung untuk memberikan penyuluhan pencegahan stunting,” ucap Agung Paramita Dewi (APD), Minggu (8/10/2023).

Menurutnya, apa yang dilakukan sejalan dengan program pemerintah dalam menurunkan angka stunting di Kota Denpasar untuk itu diperlukan peran serta masyarakat dalam menyukseskan program ini.

“Tak bisa dipungkiri jika penurunan stunting dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas dan produktif sebagai modal dasar pembangunan di Kota Denpasar,” tukasnya.

Agung Paramita Dewi (APD) yang tak lain putri Politisi senior PDI Perjuangan I Gusti Agung Rai Wirajaya, SE., MM., atau dikenal sebagai ARW ini, berpendapat, apa yang dilakukan dirinya sebagai bukti atau komitmen dalam mendorong pemerintah untuk menurunkan angka stunting di Provinsi Bali.

“Tentu hal ini menjadi penting dilakukan untuk monitor perkembangan dan hasil kerja penurunan angka stunting. Apalagi pemerintah sendiri telah berupaya keras menurunkan angka stunting,” imbuhnya.

Agung Paramita Dewi (APD) yang bakal maju di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 mendatang, memandang penyebab stunting seperti efek dari beban ganda kekurangan gizi tidak hanya dirasakan oleh masyarakat, namun hal ini juga berdampak terhadap ekonomi yang mengakibatkan kemiskinan yang berkelanjutan.

Meskipun kemiskinan berkontribusi terhadap gizi buruk, minimnya pengetahuan dan praktik pengasuhan anak dan pemberian makan anak yang tidak memadai juga turut menyebabkan tingginya angka gizi buruk.

Kesehatan ibu juga berperan penting. Banyak perempuan yang hamil saat usia remaja, tidak makan dengan benar selama kehamilan sehingga sering melahirkan bayi yang kecil atau berat badan rendah.

“Kami bergandengan tangan bersama pemerintah berupaya sekuat tenaga mencapai angka 4 persen penurunan angka stunting di Kota Denpasar,” pungkasnya. (wie)

Pos terkait