Air Irigasi Mengecil, Petani Banjar Petak Kelurahan Bebalang Bangli Terancam Gagal Panen

sawah kering1
Kondisi lahan dan tanaman padi yang tidak teraliri air di Subak Uma Tai, lingkungan Banjar Petak, Kelurahan Bebalang, Bangli. (sam)

BANGLI | patrolipost.com – Para petani padi di beberapa subak di wilayah Kelurahan Bebalang, Kecamatan Bangli, menjerit. Pasalnya, lahan persawahan mereka mengering gegara tidak mendapat air. Kondisi ini dikhawatirkan petani akan mengalami gagal panen.

Pantauan di lapangan, tampak lahan pertanian di subak Pecala dan Subak Uma Tai mengering, bahkan pecah-pecah Tamanan padi yang harusnya mendapat air, kini tidak teraliri air.

Bacaan Lainnya

“Kalau sampai 1 bulan kondisi seperti ini, kami dan petani lain terancam gagal panen,” ungkap salah seorang petani Gusti Sutiawan, Senin (28/10/2024).

Menurut Gusti Sutiawan, banyak petani yang baru melakukan pola tanam. Umur padi berkisaran 3 minggu. Diakui ada air yang mengalir ke Subak Uma Pecala maupun Uma Tai namun debitnya kecil. Ketika sampai di hilir, air sudah semakin sedikit.

“Air irigasi bersumber dari Subak Sidembunut. Air mengaliri beberapa subak, ketika pola tanam bersamaan maka air yang mengalir ke sini semakin kecil. Kondisi saluran irigasi yang rusak semakin memperparah keadaan ini,” ungkapnya.

Pihaknya berharap pemerintah mencarikan solusi atas persoalan yang dihadapi petani. Tidak dipungkiri hal ini terjadi setiap tahunnya. Kini pihaknya pun hanya bisa berharap kepada alam agar bisa turun hujan.

“Kalau pupuk tidak ada persoalan, apalagi ada pupuk bersubsidi. Yang sekarang menjadi kendala masalah air. Kami berharap pemerintah membantu mencarikan solusi,” harapnya.

Air yang tidak optimal tentu mempengaruhi pertumbuhan tanaman padi. Jika air mencukupi lahan 40 are bisa menghasilkan 70 karung gabah. Seiring menurunnya debit air, gabah yang dihasilkan semakin turun.

“Seperti saat ini kalau terus tidak ada air petani bisa rugi total,” imbuhnya.

Mengantisipasi bocornya saluran irigasi,  para petani turun bersama bergotong royong membersihkan saluran irigasi dan  memperbaiki saluran irigasi yang bocor sehingga air bisa mengalir lebih banyak.

”Untuk menuntaskan permasalahan klasik ini tentu dibutuhkan peran pemerintah, paling tidak melakukan perbaikan saluran irigasi yang rusak,” kata Gusti Sutiawan. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.