Air Terjun Suwat (Suwat Waterfall) di Desa Suwat, Gianyar.
GIANYAR | patrolipost.com – Bali sebagai salah satu tujuan wisata domestik dan internasional rupanya betul-betul merasakan imbasnya ketika Covid-19 melanda seantero jagat. Pasalnya, selama ini perekonomian Bali sangat bergantung pada sektor ini. Akibatnya puluhan ribu pekerja pariwisata dirumahkan, miris!
Salah satunya yaitu Putu Partama atau kerap dipanggil Leonk asal Desa Suwat, Gianyar. Awalnya ia bekerja di salah satu hotel di kawasan Seminyak, Kuta, namun sekarang harus menggantungkan seragamnya kembali ke desa asalnya. Untungnya, Leonk tidak lantas mengganggur, ia mengabdikan dirinya bersama beberapa temannya mengelola aset desa yang juga jadi obyek wisata, Air Terjun Suwat (Suwat Waterfall).
“Saya memang sepertinya harus kembali ke desa saya akibat pandemi Covid-19, semua teman-teman saya juga melakukan hal yang sama,” tutur Leonk yang ditemui disela kesibukannya mengarahkan wisatawan yang berkunjung ke Air Terjun Suwat, Minggu (30/5/2021).
Diuraikan, sebelum pandemi Covid-19 kunjungan wisatawan ke obyek wisata Air Terjun Suwat rata-rata di atas seratus wisatawan tiap minggunya, namun sejak pandemi hanya berkisar 40 wisatawan saja. Namun ia masih mensyukuri masih ada saja yang berkunjung.
“Ternyata Covid-19, saya tidak harus menganggur masih ada lahan pekerjaan yang saya tekuni,” katanya sumringah.
Sekilas tentang Air Terjun Suwat yang berlokasi di Desa Suwat, Gianyar, merupakan salah satu obyek wisata yang saat ini tengah viral di media sosial. Banyak kalangan berkunjung ke sini. Apa sebenarnya yang menjadi daya tarik air terjun ini dibandingkan air terjun lainnya di Bali?
Ketika wisatawan mengunjungi Air Terjun Suwat, lingkungannya begitu asri, apalagi ketika menengok air terjun yang berada di rimbunnya pepohonan yang menjulang tinggi, suasana mistis begitu terasa. Gemiricik air yang jatuh seolah menjadi alunan musik dewata. Hening yang dirasakan membawa wisatawan seolah ke alam lain. Tak heran jikaa banyak wisatawan yang datang ingin menikmati sejuknya air terjun, juha ada yang ingin menikmati heningnya suasana, menghindar dari hiruk pikuk kehidupan.
“Bisa dibilang banyak yang suka yoga atau meditasi yang kesini,” ujar Leonk.
Bahkan tak jarang wisatawan yang datang menjadikan Air Terjun Suwat sebagai “Healing Space”, dan biasanya mereka datang berkelompok ataupun sendirian.
Bukan hanya itu Air Terjun Suwat juga dikenal sebagai tempat selfie yang sangat dikenal. Spot pengambilan gambar memang memungkinkan untuk itu, sungguh indah untuk spot foto.
“Banyak yang datang kesini untuk selfie, pemgambilan fot ataupun film,” ungkap Leonk, seraya menjelaskan, Air Terjun Suwat pengelolaannya sepenuhnya dilakukan oleh desa adat melalui badan pengelola.
Selanjutnya, untuk melengkapi fasilitas yang memadai di sekitar Air Terjun Suwat, penataannya akan dipusatkan pada berbagai hal seperti penyiapan lahan perkemahan, rumah pohon, bale bengong dan beberapa fasilitas lainnya. (wie)