SEMARAPURA | patrolipost.com – Tingginya debit air Sungai Tukad Unda, membuat jembatan penghubung Dusun Apet, Desa Selat, Klungkung menuju ke Desa Tangkup, Kecamatan Sidemen, Karangasem, putus, Jumat (7/7/2023) pukul 19.45 Wita. Hal ini membuat akses jalan lumpuh, pengendara sama sekali tidak bisa melalui jalur tersebut.
Jembatan ini paling dekat dengan Kabupaten Klungkung mendapat perhatian langsung Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta bersmaa Kalak BPBD Klungkung, Kadis PUPR Klungkung mengecek jembatan, Sabtu (8/7/2023) pagi. Titik putusnya ada di jalan aspal antar jembatan sisi timur sudah termasuk wilayah Karangasem.
Langkah antisipasi yang dilakukan bersama, pertama memasang pengaman jalan dan tanda jalan ditutup pada jalur utama Selat-Besakih, dan sisi timurnya di Desa Tangkup, Sidemen Karangasem. Kemudian berkoordinasi dengan Bupati Karangasem untuk langkah selanjutnya, karena wilayah Tangkup akan terisolir.
Bupati Suwirta minta kepada dinas PUPR untuk berkoordinasi dengan PUPR Provinsi Bali, BPBD Provinsi Bali. “Siapkan alat berat yang ada, dalam bencana ini kita harus saling berkordinasi bahu membahu saling membantu. Saya akan berkordinasi membantu untuk mempercepat apa yang perlu di tangani terlebih dahulu untuk akses yang terputus,” jelasnya
Bupati Juga mengingatkan warganya dengan situasi yang ekstrem ini untuk tetap berhati-hati. “Mari kita tetap waspada berdoa, mudah mudahan cuaca ekstrem ini segera bisa lalui dan beraktifitas dengan biasa,” ajak Bupati Suwirta.
Di infokan juga di Selatan Tangkup juga jembatan putus, jadi warga tidak bisa melalui Rendang, tapi harus ketimur lagi ke arah Kota Karangasem. Sementara untuk kondisi air aliran Sungai unda ini saat ini sudah turun debitnya, karena hujan mulai reda di hulu namun warnanya masih sangat keruh.
Seorang warga Apet Desa Selat Klungkung, I Ketut Wirta mengaku jalan terkikis pelan-pelan sejak sore karena air terus membesar. “Air terus mebersar malam kemarin, trus air belok ke sisi timur dan mengikis bawah jembatan sampai jalannya jebol, itu juga tempat kegiatan upacara warga setempat untuk nganyut dan pemberhentian wisata rafting,” kata Wirta. (855)