BANDUNG | patrolipost.com – Kasus pengantin baru mendadak hilang menemui titik terang, Minggu (9/7). Pengantin perempuan bernama Anggi Anggraeni ternyata meninggalkan suaminya untuk menemui kekasihnya.
Kisah nyata bukan di sinetron ini berawal saat Fahmi Husaeni, suami Anggi, melaporkan ke pihak Kepolisian Rancabungur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (26/6). Laporan berawal ketika sang suami tak kunjung menemui Anggi usai istrinya pamit membeli ayam geprek melalui sistem pembayaran di tempat (COD).
Menurut Fahmi, istrinya berpamitan kepada dirinya untuk membeli ayam geprek pada Senin (26/6), tepatnya pukul 17.00 WIB. Namun, sejak itu Anggi tak kunjung pulang. Bahkan, ketika dicari ke lokasi pertemuan COD, Fahmi tak menemui istrinya. Fakta itu yang membuatnya melaporkan ke pihak kepolisian setempat.
Fahmi sempat frustrasi karena tak kunjung menemui istrinya, meski Anggi sempat mengirim pesan lewat WhatsApp kepada keluarganya. Ayah Anggi, Yudi, membenarkan menerima pesan dari anaknya dari nomor tak dikenal.
Pesan tersebut berisi kabar bahwa Anggi sedang dalam keadaan baik-baik saja. Pesan tersebut juga berisi sebuah foto diduga Anggi yang mengenakan masker.
“Nomor baru, chat-nya kurang lebih Anggi baik-baik aja, ibu jangan sedih. Sambil foto kayak selfie cuma pakai masker, kan kelihatan mata sama jidat iya itu (Anggi),” kata Yudi.
Dalam foto tersebut, Anggi terlihat berada di sebuah ruangan. Namun tidak dijelaskan lokasi Anggi di mana saat foto tersebut dikirim. “Dihubungin balik sudah mati, nggak bisa sampai sekarang,” jelasnya.
Ketika kasus Anggi makin ruwet, ternyata ada kabar baik ketika Anggi dikabarkan diketemukan di Jakarta. Dia menemui kekasihnya berinisial AL. Mediasi antara Fahmi, pihak keluarga Anggi, serta AL pun dilakukan.
Hasilnya, Fahmi telah resmi pisah dengan Anggi. Fahmi mengatakan sudah menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan. Bahkan, meminta kepada AL untuk menikahi Anggi.
“Alhamdulillah, mengenai hilangnya istri saya yang bernama Anggi, sudah ditemukan dan saya sudah menyelesaikannya dengan kekeluargaan,” kata Fahmi. (305/jpc)
