JAKARTA | patrolipost.com – Situasi di depan Gedung DPR RI semakin memanas. Hingga Kamis (20/3) malam, gelombang unjuk rasa menolak pengesahan revisi Undang-Undang TNI masih terus berlangsung tanpa tanda-tanda mereda.
Ratusan massa aksi berhasil merobohkan pagar dan barrier beton yang menjadi penghalang utama menuju gedung parlemen.
Mulanya para koordinator aksi menggelar konsolidasi di dekat mobil komando. Hasilnya, mereka akan duduki Gedung DPR dan mendesak menggelar Sidang Rakyat.
Dengan strategi matang, massa aksi terbagi dalam dua kelompok besar, kanan dan kiri. Mereka bekerja sama membentuk barikade dan menggunakan tali tambang untuk merobohkan pagar. Di bawah aba-aba orator, usaha itu membuahkan hasil. Pagar sisi kanan berhasil dijebol.
Tak tinggal diam, polisi langsung membalas dengan semprotan water cannon untuk membubarkan massa. Namun, bukannya mundur, demonstran justru semakin berani. Mereka membalas dengan petasan, lemparan batu, hingga kayu ke arah barisan polisi yang berjaga.
Di sisi kiri, mahasiswa juga berupaya merobohkan pagar dan barrier beton satu per satu. Hingga kini, demonstran tetap bertahan dan menolak membubarkan diri. Suasana pun semakin memanas. (305/jpc)