NUNUKAN | patrolipost.com – Kasus pemerkosaan tak selamanya dialami kaum perempun sebagai korban. Di Nunukan, Kalimantan Utara, seorang siswa SMK diperkosa emak-emak. Bahkan, siswa SMK yang masih berusia 16 tersebut sampai harus menjalani perawatan intensif di RSUD Nunukan.
Siswa SMK diperkosa emak-emak itu sebut saja Guntur (16). Sedangkan pelaku perkosaan sebut saja Mentari, yang sudah berusia 42 tahun. Sementara peristiwa perkosaan siswa SMK oleh emak-emak itu terjadi pada Sabtu (14/5/2022) pekan lalu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, siswa SMK diperkosa emak-emak bermula saat Guntur diminta Mentari datang ke rumahnya. Guntur pun menuruti kemauan Mentari. Untuk diketahui, antara Guntur dan Mentari selama ini menjalin asmara.
Diduga lantaran sudah lama tak merasakan berhubungan dengan pria, Mentari akhirnya merenggut keperjakaan Guntur. Yang cukup mengejutkan, sebelum diperkosa, Guntur lebih dulu dicekoki obat kuat oleh Mentari.
Entah berapa kali Guntur digenjot Mentari. Tapi yang jelas, peristiwa itu membuat korban berubah drastis. Sepulang dari rumah Mentari, Guntur langsung mengalami depresi berat. Saking depresinya, korban lebih banyak diam, murung dan tak mau makan. Akhirnya, Guntur pun sampai jatuh sakit.
Awalnya, Guntur enggan membuka kisah kelam nan aib yang ia alami kepada siapapun. Termasuk keluarganya sendiri. Akan tetapi, lantaran sudah tak kuat lagi menahan depresi dan tekanan batin yang ia rasakan, Guntur akhirnya menceritakan semua kepada orangtuanya.
Setelah pelan-pelan diajak komunikasi, Guntur juga mau mengungkap pelaku pemerkosaan terhadap dirinya, yang tidak lain adalah Mentari. Mendapati cerita Guntur, orangtuanya tak terima dan geram dengan ulah Mentari yang langsung melayangkan laporan ke polisi.
Polisi pun tak butuh waktu lama untuk meringkus Mentari di kediamannya. Mentari akhirnya ditangkap Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Nunukan. Selain itu, Mentari juga langsung dijebloskan ke dalam sel tahanan KSKP Nunukan.
Dikonfirmasi, kabar siswa SMK diperkosa emak-emak itu dibenarkan Kanit PPA Satreskrim Polresta Nunukan, Ipda Martha. “Iya benar, sudah kami tangani,” beber Martha, Rabu (25/5).
Saat ini, Mentari pelaku pemerkosa siswa SMK itu juga masih terus menjalani pemeriksaan intensif. “Kami masih melakukan penyelidikan. Untuk pelaku sudah kami tahan,” sambung Martha.
Martha menjelaskan, kasus siswa SMK diperkosa emak-emak itu terungkap pada Jumat (20/4/2022) kemarin. Korban yang mengalami depresi berat, akhirhnya mengaku kepada orang tuanya telah diperkosa Mentari setelah lebih dulu dicekoki obat kuat. “Orang tua korban tidak terima, melaporkan ke kami pada 20 Mei lalu,” kata Martha.
Pihaknya pun tak kesulitan untuk mengamankan Mentari. “Kami langsung lakukan penyelidikan dan kami amankan pelaku di rumahnya pada hari itu juga,” ujarnya. Sementara korban, sampai saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit. (305/jpc)