JAKARTA | patrolipost.com – Video pelajar SMA di Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut), membentak Kapolsek setempat viral di media sosial. Kasus itu pun berujung di kantor polisi.
Aksi pelajar SMA yang kemudian viral itu terjadi, Senin (1/11/2021) di Terminal Tondano, Minahasa. Pada video itu, tampak 2 pelajar SMA tengah berdebat sengit dengan pria berseragam Polri. Belakangan diketahui pria itu adalah Kapolsek setempat.
Dalam video itu, awalnya Kapolsek adu mulut dengan satu pelajar. Tak lama setelah itu, satu pelajar mendekati, adu mulut pun berlanjut.
Warga yang ada di dalam video itu bersuara agar polisi menangkap pelajar SMA itu. Sebab, warga menilai pelajar itu arogan.
Polisi pun menanggapi video viral itu. Plt Kapolres Minahasa AKBP Tommy Bambang Souissa mengatakan pihaknya sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut.
“Sementara sedang dalam pendalaman kasus,” kata Tommy dilansir Rabu (3/11/2021).
Tommy menyebut insiden itu terjadi karena pelajar dilakukan pembinaan, tapi mereka tak terima.
“Sebelum video tersebut, sudah ada peristiwa keributan yang dilakukan oleh siswa. Kapolsek Toulimambot bermaksud menegur,” pungkasnya.
Polisi Jemput Pelajar
Kasubag Humas Polres Minahasa Iptu Robin Langi mengatakan, setelah kejadian itu, para siswa langsung dijemput pihak kepolisian. Mereka dibawa ke kantor polisi untuk dilakukan pembinaan.
“Kejadian di terminal Tondano, kemarin. Kapolsek Toulimambot. Jadi mereka sudah dijemput dan pembinaan. Kedatangan Kapolsek hanya untuk memberikan pembinaan. Kan masih anak-anak sekolah. Tapi mereka tidak puas. Begitu arogansi anak-anak seakan-akan jadi pahlawan,” tuturnya.
Pelajar Pukul Kapolsek
Iptu Robin Langi mengatakan pelajar tersebut sempat memukul Kapolsek sebelum membentak. Dia memukul Kapolsek sebanyak dua kali.
“Dia (pelajar) sempat pukul orang di atas mobil mikro. Setelah itu kebetulan Kapolsek ada di situ, dia tegur tapi tak hiraukan apa yang disampaikan oleh beliau. Malah dia sempat pukul Kapolsek dua kali,” imbuhnya.
Akan tetapi, Robin mengatakan pemukulan itu tidak terekam dalam video yang viral itu. Menurutnya, Kapolsek akan memproses hukum tindakan dari pelajar tersebut.
“Kapolsek cuma sampaikan di masyarakat dia dua kali dipukul. Kalau berikut dia akan melakukan pembelaan,” jelasnya.
Robin mengatakan, selain Kapolsek, ada pelajar lainnya yang mengalami tindakan kekerasan. Menurutnya, korban sudah membuat laporan polisi.
“Namun korban dua itu sudah melapor ke Polsek Tondano. Jadi korban penganiayaan dari anak sekolah itu. Korban anak sekolah dan ibu dia di mobil mikro sempat dipukul,” tuturnya.
Disdik Turun Tangan
Dinas Pendidikan (Disdik) Sulut kemudian merespons video viral itu. Disdik memerintahkan kepala sekolah (kepsek) memanggil pelajar SMA dan memberi pembinaan .
“Jadi untuk torang (mereka siswa SMA viral bentak kapolsek) nantinya akan dipanggil lewat kepsek untuk diberi pembinaan. Nanti akan berkoordinasi dengan kepsek, anak itu untuk dipanggil. Kalau ada hal-hal lain, itu nanti pihak berwajib,” kata Kepala CPT Minahasa-Tomohon, Freddy Kumeang, Selasa (2/11).
Freddy mengatakan Disdik akan berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk selanjutnya dibina. Dia mengatakan akan ada sanksi bagi pelajar itu.
“Dinas akan negosiasi untuk hadirkan anak di sekolah untuk lakukan buat pembinaan. Respons Dinas tentunya akan ada sanksinya, mungkin dari sekolah. Karena dia berjalan proses hukum,” ujarnya.
Selain dilakukan pembinaan terhadap siswa, dia berharap proses tersebut berakhir dengan damai. Dia juga menyesalkan insiden itu dilakukan oleh pelajar.
“Tapi proses hukum itu mungkin ada negosiasi supaya ada perdamaian. Tapi nanti anak itu akan pembinaan lewat sekolah,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Freddy mengatakan orang tua pelajar akan dipanggil. Karena masalah ini baru viral, jadi sementara ditelusuri siapa saja yang terlibat.
“Satu itu SMK 2 Tondano, yang satu masih mau ditelusuri dari SMA mana. Kan baru kejadian, jadi nanti sekolah langsung menelusuri kepada orang tua. Baru mau dibuat surat pemanggilan lewat orang tua untuk dilakukan pembinaan khusus,” katanyanya. (305/dtc)