BANGLI | patrolipost.com- Atas torehan prestasi menjadi juara II Lomba Pengelolaan Jalan Tingkat Nasional, Kabupaten Bangli mendapat reward dari Kementerian PUPR berupa jembatan gantung senilai Rp 6 miliar. Namun karena terkendala anggaran yang tidak mencukupi, membangun jembatan gantung batal dan anggaran dialihkan dalam bentuk pengadaan alat berat. Beberapa alat berat telah tiba di kantor Dinas PUPR Perkim Bangli.
Kabid Sarana Prasarana Dinas PUPR Perkim Bangli I Putu Agus Yuda Ambara mengatakan, awalnya reward yang diterima dari Kementerian PUPR adalah jembatan gantung. Rencana jembatan gantung dibangun untuk menghubungkan Desa Penglipuran dengan Banjar Cekeng, Desa Sulahan. Setelah dilakukan penghitungan butuh anggaran Rp 13 miliar untuk membangunan jembatan gantung tersebut.
Karena kekurangan anggaran maka pembangunan jembatan ditunda. Setelah dilakukan koordinasi ke Kementerian, anggaran jembatan gantung dialihkan untuk pengadaan alat berat berupa I unit excavator 2 unit baby louder 1 unit mobil damtruck dan 1 unit mobil flat bed serta 1 unit mobil doubel cabin.
“Untuk excavator dan baby louder sudah datang, sedangkan untuk sisanya masih dalam perjalanan dan paling lambat akhir November seluruh barang sudah datang,” ungkapnya.
Sebelum difungsikan akan dilakukan serah terima barang dan nantinya barang akan tercatat sebagai asset.
Di sisi lain lewat dana rutin Bidang Bina Marga melakukan pengadaan 5 unit mesin senso dan 2 unit mesin potong rumput. Pengadaan ini untuk menunjang kegiatan pada daerah manfaat jalan (Damaja).
“Mesin senso kita gunakan jika sewaktu-waktu ada pohon tumbang yang menutup akses jalan. Begitu juga mesin potong rumput digunanan untuk membersihkan badan jalan,” sebutnya Kabid Bina Marga, I Wayan Lega Suprapto.
Disinggung untuk besaran anggaran rutin, kata Lega Suprato sangat minim yakni hanya sebesar Rp 2,7 miliar. Anggaran dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan seperti pengadaan aspal dan material, pengadaan bahan bakar minyak hingga membayar ongkos tenaga kerja. (750)
