JAKARTA | patrolipost.com – Alumni Universitas Trisakti Jakarta bernaung di bawah Yayasan Taruwara Udarana Jaya Foundation (TUJF) meluncurkan TUJF Crisis Centre Radical & Intoleransi, Rabu (27/11). Kegiatan juga diisi dengan Dialog Kebangsaan menghadirkan beberapa tokoh nasional.
Rilis TUJF menjelaskan, acara peluncuran TUJF Crisis Centre Radical & Intoleransi dilaksanakan di Singgalang Room, Mercantile Athletic Club, World Trade Centre I, 18th Floor, Jakarta.
Launching TUJF Centre ini diisi kegiatan Dialog Kebangsaan dengan menghadirkan Sidharto Danusubroto SH, Wantimpres RI 2014-2019 yang sekaligus sebagai Dewan Kehormatan TUJF, Ketua BNPT Komjen Pol Drs Suhardi Alius MH dan Ketua PBNU Prof Dr KH Said Aqil Siroj MA dengan tema ‘Sudah Krisis Radikalismekah Indonesia Saat Ini?”
“Ide awal meneruskan perjuangan relawan alumni Trisakti untuk Jokowi yang bernaung di bawah TUJF adalah untuk mengawal dan membantu pemerintahan Bapak Joko Widodo,” ujar Sweeta Melanie, SE, APR, Ketua Pengurus TUJF, dalam rilisnya.
TUJ Foundation didirikan 30 September 2019 dengan tujuan membantu menjaga dan mengawal Pemerintahan Presiden Joko Widodo. Selain itu tentunya bersama menciptakan SDM unggul Indonesia maju untuk melawan paham-paham yang bukan berdasarkan UUD 1945, NKRI dan nilai Bhineka Tunggal Ika.
“Dalam hal ini telah dilakukan dalam program SDM, program edukasi dan sosialisasi pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa. Dua program kerja ini yang menjadi fokus kerja TUJF ke depan,” tambahnya.
Menurutnya, TUJF Centre dibentuk mengingat masih kurangnya atau bahkan mungkin belum adanya pemahaman definisi arti radikalisme & intoleransi, bagaimana penanganannya dan bagaimana masyarakat dapat ikut berperan membantu pemerintah. Lebih parah lagi, sebagian masyarakat bahkan beranggapan bahwa masalah ini telah selesai seiring dengan selesainya Pilpres dan telah terbentuknya pemerintahan yang merangkul pihak lawan dalam Pilpres.
Pada awal kegiatan TUJF, kata Sweeta fokusnya di lingkungan kampus dan BUMN mengingat latar belakang alumni Trisakti yang banyak berkecimpung sebagai akademisi dan praktisi. Dengan terbentuknya TUJF Centre ini dapat memicu lebih banyak partisipasi masyarakat dalam memerangi segala usaha perpecahan kesatuan bangsa ini seperti para relawan yang ikut membantu pemenangan idola Pilpresnya selama ini.
“Kita berharap ke depannya dapat menjadi partner aktif pemerintah dalam penanganan masalah persatuan dan kesatuan di masyarakat,” imbuhnya.
Sebelumnya TUJF bersama Priority Banking School (PBS) telah meluncurkan Program SDM Unggul Indonesia Maju yang diberi nama Program Kerja “Transformation 4.0” : Transformation Digital, Transformation SDM, Transformation Budaya.
Transformasi Digital antara lain; digital campus, cashless society, digital learning, Transformasi SDM yang terdiri dari pelatihan vokasi, distance learning, kuliah terbuka serta pelatihan masyarakat. Transformasi budaya yang memberikan materi terkait salesmanship, mentoring & coaching, advokasi perpajakan gratis dan kegiatan hubungan masyarakat lainnya. (807)