Astaga! Driver Ojol di Padang Ditemukan Tewas Membusuk Dalam Rumah

ojol 444444
Proses evakuasi Jefrianto (33) yang ditemukan tewas membusuk di dalam rumahnya di Kelurahan Batipuh Panjang, Kecamatan Koto Tangah, Padang, Sumatera Barat. (ist)

PADANG | patrolipost.com – Seorang pria bernama Jefrianto (33) ditemukan tewas membusuk di dalam rumahnya yang berada di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar). Korban yang sehari-hari bekerja sebagai driver ojek online (ojol) diperkirakan meninggal dunia beberapa hari yang lalu.

“Iya, pihak kami kemarin siang mengevakuasi jenazah pria yang ditemukan sudah meninggal dunia di dalam rumahnya. Jenazah korban sudah dalam keadaan membusuk dengan tubuhnya yang sudah berwarna hitam karena diperkirakan sudah meninggal dunia beberapa hari lalu. Untuk korban sehari-hari berprofesi sebagai ojek online,” kata Kapolsek Koto Tangah, Kompol Afrino, Senin (18/11/2024).

Afrino mengatakan jenazah korban ditemukan di dalam rumahnya di Kelurahan Batipuh Panjang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang. Sementara penemuan jenazah korban berawal dari warga yang mencium aroma busuk dalam rumah korban.

Merasa curiga, warga tersebut memberitahu warga lain. Setelah itu, mereka pun mengecek rumah tersebut bersama-sama. Sementara saat dibuka pintu rumah korban dalam keadaan tidak terkunci.

“Saat didatangi rumah korban dalam keadaan tidak terkunci. Sementara saat dibuka pintunya, warga menemukan tubuh korban sudah membusuk dan berwarna hitam,” ungkapnya.

Penemuan jasad korban itu lantas dilaporkan ke pihak kepolisian setempat. Selang beberapa waktu, personel Polsek Koto langsung mengevakuasi jenazah korban ke RS Bhayangkara Padang.

“Usai temuan itu korban kita evaluasi ke RS Bhayangkara Padang untuk penyelidikan lebih lanjut,” jelasnya.

Afrino menyebut tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Sehingga pihak keluarga menurutnya membuat surat pernyataan agar jasad korban tidak diautopsi.

“Jenazah korban tadi sudah kita serahkan pada pihak keluarga untuk disemayamkan. Dari pihak keluarga juga menolak untuk dilakukan visum pada tubuh korban,” tutupnya. (305/dtc)

Pos terkait