Atlantis Internasional College Labuan Bajo Kembali Kirim 3 Lulusan Bekerja di Hotel Ternama Luar Negeri

atlantis
Direktur AIC Labuan Bajo dan manajemen beserta lulusan yang siap bekerja di luar negeri bertatap muka dengan Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, Senin (15/4/2024). (ist)

LABUAN BAJO | patrolipost.com – Putra-putri asal NTT kini kembali membuka peluang memiliki karir bekerja di luar negeri setelah 3 siswa Atlantis International College (AIC) Labuan Bajo mendapatkan kesempatan bekerja di sebuah hotel bintang 5 di Malaysia.

Ketiga siswa ini adalah Yohanes Boy Sarjo (Boy) asal Kecamatan Lembor Sambir Bendera, Kelurahan Tangge, Kabupaten Manggarai Barat,  Marselinus Ngabut, asal Terang Kabupaten Manggarai Barat dan Paskalis J Fridei, asal Namut Santu Klaus Kuwu, Kabupaten Manggarai. Ketiganya akan diberangkatkan ke Malaysia pada Selasa (16/4/2024) dan akan langsung bekerja di hotel Royal Park Penang Malaysia.

Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi menyampaikan apresiasinya dengan meminta agar ketiga siswa ini dapat memanfaatkan kesempatan yang diperoleh untuk bekerja sebaik baik mungkin sehingga mampu menjadi contoh yang baik bagi pelajar lainnya.

“Kalian itu menjadi utusan, kalian adalah yang terpilih. Kalian ke sana itu bukan personal, melainkan mewakili Manggarai Barat. Jadi kalau kalian keluar negeri sekarang, berikan lah yang terbaik. Sehingga ke depan akan mempermudah orang dari Manggarai Barat mendapat kerja di luar negri, kalian harus jadi luar biasa,” pesan Bupati Edistasius saat bertatap muka dengan ketiga siswa ini, Senin (15/4).

Dalam tatap muka ini, Bupati Edi juga memberikan motivasi agar selain bekerja dengan mengerahkan kemampuan yang maksimal juga tetap mengedepankan sikap diri yang disiplin, mawas diri, dan semangat bekerja keras.

“Kita terbentuk di lingkungan sekitar kita, jadilah luar biasa, jangan berpikir untuk sekarang. Berpikirlah untuk Labuan Bajo ke depan, kiatnya satu we are the champion. Bagaimana bisa jadi pemenang di lingkungan yang sangat kompetitif,” ujarnya.

“Emas murni itu ditempa di suhu tinggi dan juga tempaan tekanan yang tinggi, setelah emas itu jadi murni, ditaruh di lumpur juga dia akan tetap bersinar. Kita ada di hari ini, yang kita perlu pikirkan hanya hari esok, karena hari ini sudah tinggal kita jalankan, disiplin itu kunci,” lanjutnya.

Sementara itu Direktur AIC Cabang Labuan Bajo, Matheus Siagian menyampaikan pengembangan pariwisata Labuan Bajo tentu harus diimbangi dengan ketersediaan SDM warga Manggarai Barat dan NTT pada umumnya agar mampu mengambil bagian di dalam setiap sektor industri pariwisata yang tumbuh begitu pesat di Labuan Bajo.

Masyarakat Manggarai Barat atau NTT pada umumnya tentu harus mampu bersaing, memiliki kemampuan yang memadai dalam menghadapi persaingan dengan pelaku industri pariwisata lainnya yang berasal dari luar wilayah NTT. Hadirnya AIC di Labuan Bajo bertujuan melahirkan lulusan yang memiliki kemampuan yang unggul dan mampu bersaing pada dunia industri pariwisata.

“Saya terus tetap berkomitmen sesuai dengan visi misi saya dari awal bahwa tujuan saya mendirikan kampus ini adalah untuk mendirikan sebanyak mungkin tenaga kerja ke luar negeri karena saya rasa lompatan yang besar dalam membangun SDM di Manggarai Barat ini adalah bagaimana memberikan orang orang kesempatan untuk melihat dunia luar,” katanya.

“Bagaimana kita bisa tahu standar internasional itu seperti apa kalau kita tidak pernah ke sana, jadi itu yang menjadi dasar saya mendirikan kampus ini itu untuk sebanyak mungkin setiap tahun kirim orang ke luar untuk bekerja,” tambahnya.

Matheus menyebutkan selain bertujuan untuk mempelajari standarisasi dunia kerja luar negeri, hadirnya peluang kerja di luar negeri yang disediakan oleh AIC Labuan Bajo juga untuk mendobrak mindset kalau untuk ke luar negeri itu hal yang mustahil, dan sulit untuk tercapai.

“Saya mau bagaimana caranya setelah dia dari luar negeri itu terbuka wawasannya. Harapan saya mereka ini nanti pulang akan memberikan motivasi buat adik adik mereka, keluarga mereka teman teman mereka sehingga semakin banyak tenaga kerja berstandar internasional bisa tercetak di Labuan Bajo ini,” tuturnya.

Matheus melanjutkan Labuan Bajo kini mulai dibanjiri oleh keberadaan hotel hotel berbintang yang tentu sangat membutuhkan SDM – SDM berkualitas dan berdaya saing. Namun, peran peran penting tentu akan sulit menjadi milik SDM lokal jika tidak memiliki kemampuan yang mumpuni dalam industri pariwisata.

Mencontohkan pengalaman awal awal saat mengirimkan lulusan kerja ke luar negeri, Matheus menyebut AIC memiliki kesulitan karena hotel hotel luar negeri belum mengetahui kualitas SDM yang ada. Namun dengan telah mengirimkan total 15 lulusan ke sejumlah hotel berbintang, tawaran pun datang langsung dari pihak hotel.

“Saya ingat betul waktu awal kami kirim 3 lulusan pertama, begitu sulit kita cari tempat, interview sini sana karena mereka juga belum yakin soal kualitasnya, tapi begitu mereka keterima, dan mereka bekerja dengan baik, menunjukan dedikasi, disiplin tinggi, kemampuan yang luar biasa setelah itu bukan kami yang cari tapi mereka yang mencari,” sebutnya.

Ketiga siswa ini merupakan lulusan Atlantis International College (AIC) Labuan Bajo, yang merupakan lembaga pelatihan kerja (LPK) dengan fokus pada keahlian siap kerja perhotelan dan kapal pesiar yang hadir di Kabupaten Manggarai Barat sejak tahun 2021 silam.

Atlantis International College Labuan Bajo merupakan lembaga pelatihan kerja (LPK) Perhotelan dan kapal pesiar yang hadir untuk mengadakan pendidikan dan pelatihan guna menciptakan tenaga ahli dan profesional siap pakai, baik di dunia perhotelan maupun kapal pesiar. Atlantis International College sendiri mengusung motto ‘True Hospitality’, memiliki instruktur berpengalaman puluhan tahun di dunia perhotelan dan kapal pesiar.

General Affair Atlantis International College Labuan Bajo, Heribertus Hadis menambahkan AIC Labuan Bajo memiliki program – program pelatihan yakni F&B, House keeping, culinary/cook dan Butler. Berbeda dengan kampus sejenis lainnya, AIC Labuan Bajo mengedepankan program pelatihan kerja nyata sebesar 70 persen dan teori sebesar 30 persen.

“AIC Labuan Bajo bersama pemerintah memperbaiki dan mendorong SDM Mabar agar bisa bersaing di Internasional, mengasah skill dan upgrade pengetahuan serta melatih sikap sesuai dengan standar industri pariwisata nasional dan internasional. Siswa di AIC Labuan Bajo menjalani pelatihan selama 1 tahun. Teori selama 3 bulan dan sisanya praktek langsung pada industri. Lulusannya nanti akan bekerja di luar negeri selama 6 bulan,” ucap Heri.

Kampus AIC Labuan Bajo membuka peluang bagi semua siswa sekolah menengah atas untuk mendalami skill dan pengetahuan akan dunia industri pariwisata. Hingga kini, total terdapat 15 lulusan yang telah merasakan pengalaman bekerja di berbagai hotel berbintang di luar negeri seperti di Singapura, Dubai, Thailand, Malaysia, Maldives dan Qatar. AIC Labuan Bajo memiliki komitmen untuk mengirimkan lulusannya bekerja di luar negeri setiap tahunnya. (334)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *