LABUAN BAJO | patrolipost.com – Menyandang status sebagai daerah Destinasi Wisata Super Prioritas di Indonesia, pembangunan infrastruktur yang begitu masif terjadi di Labuan Bajo, Ibukota Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tak kalah masifnya juga adalah pembangunan berbagai jenis hotel dan restaurant, mulai dari kelas melati hingga hotel berbintang.
Pembangunan ini tentu harus diimbangi dengan ketersediaan SDM warga Manggarai Barat dan NTT pada umumnya agar mampu mengambil bagian di dalam setiap sektor industri pariwisata yang tumbuh begitu pesat di Labuan Bajo. Masyarakat Manggarai Barat atau NTT pada umumnya tentu harus mampu bersaing, memiliki kemampuan yang memadai dalam menghadapi persaingan dengan pelaku industri pariwisata lainnya yang berasal dari luar wilayah NTT.
Hal ini pun melatari dibukanya Atlantis International College di Labuan Bajo. Matheus Saniang Naga Siagian selaku direktur dari kampus ini menjelaskan menyambut pariwisata super prioritas di Labuan Bajo tentu harus pula menyiapkan SDM pariwisata berstandar internasional yang ahli dan berkompeten sehingga mampu bersaing dengan sesama tenaga kerja lainnya dalam dunia industri pariwisata.
“Tujuan utama kami bagaimana mempersiapkan SDM Manggarai Barat untuk siap dalam menghadapi persaingan internasional, menyambut pariwisata super premium ke depannya. Jangan sampai hotel berbintang sudah dibuka tapi kita kewalahan tidak punya tenaga kerja yang qualified untuk setiap posisi, oleh karena itu mulai sekarang kita harus cetak. Zaman sekarang sertifikat pendidikan dimana kalau tidak dibarengi pengalaman kerja khususnya di pariwisata akan mengalami kesulitan,” ujar Matheus seusai meresmikan Atlantis International College bertempat di Green Cherry/Treetop Labuan Bajo, Minggu (8/08/2021).
Matheus menjelaskan kehadiran Atlantis International College di Labuan Bajo bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada generasi muda di Manggarai Barat dan NTT pada umumnya untuk memperoleh bimbingan pelatihan serta pengetahuan yang memadai terkait dunia kepariwisataan yang diberikan oleh tenaga – tenaga pengajar profesional di bidang masing – masing yang tentunya telah memiliki pengalaman bekerja di luar negeri.
Dengan mengusung konsep perkuliahan berorientasi praktek langsung, Matheus meyakini, sumber daya yang dihasilkan telah dibekali dengan pengetahuan dan kemampuan yang handal serta berdaya saing sesuai dengan jurusan yang dipilih oleh setiap siswa.
“Konsep perkuliahan kita praktek orientated, apa yang dipelajari langsung dipraktekkan, tenaga pengajar adalah orang – orang profesional di bidangnya dan yang membedakan kami adalah fokusnya hasil akhir bukan hanya lulus sekolah tapi sudah diantar ke bandara dan sudah siap bekerja di luar negeri itulah fokus dan goal dari Atlantis International Collegues ini. Jadi bagaimana satu tahun ke depan kita persiapkan para siswa untuk ready bekerja di perusahaaan hotel dan restaurant di seluruh dunia,” tuturnya.
Selain memberikan ilmu pengetahuan akan dunia kepariwisataan yang berkualitas, Atlantis International Colleges juga memastikan akan mendampingi para siswa untuk mendapatkan rekanan tempat kerja di luar negeri serta membantu mengurusi semua keperluan para siswa sebelum berangkat dan bekerja di luar negeri.
“Sekarang sambil proses belajar kita rapikan. Tahun depan mungkin sekitar bulan sembilan dan sepuluh mereka belajar kita sudah mulai mencari calon yang akan menerima mereka. Interview kerja langsung secara online dan kalau mereka diterima kami langsung dari sini urus visa, pasport, surat kesehatan dan surat izin lainnya, supaya saat merka lulus mereka tinggal terima sertifikat dan langsung berangkat. Jadi lulus dan diterima kerja,” jelas Matheus.
Matheus melanjutkan, dalam menyediakan lapangan kerja di luar negeri bagi para mahasiswa/i, Atlantis International College Labuan Bajo bekerjasama dengan PT Timuraya Jaya Lestari (TJL) yang berpusat di Bali PT Timuraya Jaya Lestari (TJL) Bali merupakan salah satu lembaga yang berpengalaman dalam urusan penempatan pekerja di luar negeri serta lembaga sertifikasi profesi yang memiliki legalitas yang jelas. Negara-negara tujuan penempatan TJL di antaranya adalah hotel dan restoran di Dubai, Qatar, Polandia, hingga Maldive. Sementara untuk kapal pesiar, seperti Disney Cruise Line, Cruisinc River Cruise dan Ocean Dream Asian Ship.
“Begitu ada lowongan kerja terbuka kita carikan siswa mana yang cocok diarahkan ke sana. Sejauh ini, Qatar membutuhkan 2 ribu orang per tahunnya, kampus kita yang di Bali sudah mampu mengirimkan 200 setahun ke Qatar. Lowongan pekerjaan di luar negeri itu banyak sekali dan disitu kita mau anak – anak kita terserap,” ujarnya.
“Adik – adik kita yang hari ini telah mendaftar, saya harapkan lima tahun dari sekarang bisa kembali ke Manggarai Barat dan siap membangun Manggarai Barat dengan mengisi posisi – posisi paling tidak supervisor dan managerial. Itu tujuan dasar membuka kampus ini disini,” tutupnya.
Sementara itu, Anselmus Rahmat salah seorang mahasiswa program D1 Food & Beverage mengaku memilih Atlantis International College untuk menempuh pendidikan dan pelatihan kepariwisataan karena memiliki motivasi ingin bekerja di luar negeri.
“Atlantis kuliahnya fokus pada pariwisata yang trainingnya ke luar negeri. Motivasi saya ingin mengelilingi dunia dengan kapal pesiar atau bekerja di luar negeri di hotel – hotel besar di luar negeri,” ujarnya.
Hal senada disampaikan oleh Leoni Cindirella Marga Ningsih Mogi (18), mahasiswa jurusan program D1 Food & Beverage. Kepastian memiliki pekerjaan diluar negeri setelah lulus dari Atlantis International College membuat dirinya memilih mengenyam pendidikan di kampus ini.
“Karena saya ingin belajar memasak dan bisa membuka usaha sendiri nantinya. Karena bagi saya Atlantis kuliahnya satu tahun dan ke depannya pasti dapat kerjaan daripada kuliah sampe 2-4 tahun tapi tidak memiliki pekerjaan itu sia – sia saja. Selain itu biaya kuliahnya termasuk murah satu bulan kita bisa cicil,” ungkapnya.
Atlantis International College Labuan Bajo merupakan lembaga pelatihan kerja (LPK) Perhotelan dan kapal pesiar yang hadir untuk mengadakan pendidikan dan pelatihan guna menciptakan tenaga ahli dan profesional siap pakai, baik di dunia perhotelan maupun kapal pesiar. Atlantis International College sendiri mengusung motto ‘True Hospitality’, memiliki instruktur berpengalaman puluhan tahun di dunia perhotelan dan kapal pesiar.
Saat ini, Atlantis International Colleges Labuan Bajo memiliki 20 orang mahasiswa/i dan memiliki 3 kelas, yakni Kelas Eksekutif, Program D1 dan D2. Proses pendampingan dan bimbingan pada setiap program akan berlngsung selama 1 tahun.
Untuk mengikuti kelas Eksekutif, seorang calon siswa harus membayar uang kuliah sebesar Rp 5 juta dengan syarat minimal memiliki pengelaman bekerja selama 3 tahun dalam bidang kepariwisataan.
“Untuk kelas eksekutif harus punya pengalaman kerja 3 tahun minimal. Kami lebih fokus pada tenaga profesional yang ahli dan kita tinggal fokus memoles, mempersiapkan mereka dengan matang untuk bekerja di luar negeri,” jelas Matheus.
Sementara untuk kelas Diploma satu (D1) dan Diploma dua (D2) diperuntukan bagi lulusan SMA dan SMK atau sederajat dengan total biaya kuliah selama satu tahun bagi program D1 sebesar 17,5 juta dan biaya kuliah sebesar Rp 25,5 juta bagi program kuliah D2. Pembayaran uang kuliah dapat dilakukan secara bertahap. (334)