MARYLAND | patrolipost.com – Awak kapal AS di Baltimore melancarkan ledakan terkendali pada hari Senin (13/4/2024) untuk memungkinkan mereka memindahkan sebagian Jembatan Francis Scott Key yang runtuh ditabrak kapal kontainer besar yang menumbangkan jembatan tersebut Maret lalu.
Ledakan tersebut dimaksudkan untuk menghancurkan rangka jembatan menjadi bagian-bagian kecil, sehingga kru penyelamat dapat menggunakan derek dan tongkang untuk mengangkut puing-puing logam, demikian kata Korps Insinyur Angkatan Darat AS. Pekerjaan yang semula direncanakan pada hari Minggu (12/5/2024), namun tertunda karena kondisi cuaca.
Korps Insinyur Angkatan Darat AS.dan pejabat negara tidak segera menanggapi permintaan komentar mengenai seberapa sukses ledakan tersebut.
Pada dini hari tanggal 26 Maret, kapal Dali kehilangan tenaga dan menabrak penyangga jembatan, menyebabkan jembatan tersebut terhanyut ke Sungai Patapsco, dengan sebagian besar menutupi haluan Dali. Enam pekerja konstruksi tewas dalam insiden itu.
Insiden tersebut awalnya menghentikan lalu lintas di Pelabuhan Baltimore, yang menempati peringkat pertama di AS dalam beberapa kategori kargo, termasuk mobil dan truk ringan, mesin pertanian dan konstruksi, gula impor, dan gipsum impor, menurut pejabat negara bagian Maryland.
Sejak kecelakaan itu, empat jalur sementara telah dibuka, sehingga beberapa pengiriman dapat dilanjutkan. Korps mengatakan pihaknya bertujuan untuk memulihkan akses pelabuhan ke kapasitas penuh pada akhir Mei.
Maryland memperkirakan akan memakan biaya $1,7 miliar hingga $1,9 miliar untuk membangun kembali jembatan tersebut dan memperkirakan penyelesaiannya pada musim gugur 2028.
Pada bulan April, FBI membuka penyelidikan kriminal atas keruntuhan tersebut. Penyelidik keselamatan menemukan perekam “kotak hitam” kapal, yang menyediakan data tentang posisi, kecepatan, arah, radar, dan komunikasi audio dan radio jembatan serta alarm. (pp04)
