BANGLI | patrolipost.com – Dugaan sapi terindikasi terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali dilaporkan warga di Desa Persiapan Pulasari. Walaupun petugas telah turun ke lokasi namun belum lakukan pengambilan sampel untuk diuji lab.
Humas Satgas Penanganan PMK Bangli I Wayan Dirgayusa dikonfirmasi terkait adanya laporan masyarakat tentang dugaan sapi terpapar PMK membenarkan adanya informasi sapi sakit. Menyikapi masalah tersebut, kata Dirgayusa, petugas dari Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) sudah menindaklanjuti.
“Berdasarkan informasi dari masyarakat, Dinas PKP sudah melaksanakan identifikasi ke masing-masing lokasi,” tegas Wayan Dirgayusa, Minggu (24/7/2022)
Kata Kadis asal Desa Demulih, Kecamatan Susut ini petugas telah turun lakukan pengobatan dan pemeriksaan serta edukasi pada masyarakat, namun demikian belum dilakukan pengambilan sampel.
“Belum dilakukan pengambilan sampel. Kami tidak tahu apa pertimbangan dinas PKP belum ambil sampel, sehingga belum ada hasil yang dilaporkan dan otomatis belum ada tambahan kasus baru,” ujarnya.
Pihaknya menampik kalau ada upaya menutup-nutupi kasus PMK untuk dapat kejar predikat zona hijau.
Kata mantan Camat Kintamani ini prioritas satgas saat ini adalah capaian vaksin. Kemudian pekan ini akan dilaksanakan evaluasi dari hasil observasi pengecekan di lapangan. “Kemungkinan besar sapi yang sakit baru akan diambil sampelnya,” ujarnya.
Sementara itu masyarakat di Desa Persiapan Pulasari mendesak agar dilakukan vaksinasi bagi hewan ternak sapi. Di wilayah tersebut sebagian besar warga memelihara sapi.
Wayan Dirgayusa menyebutkan jumlah vaksin yang diterima Pemkab Bangli sebanyak 12 ribu dan realisasi vaksinasinya sudah mencapai 8 ribu.
“Droping vaksin dilakukan secara berkelanjutan dari provinsi. Saat ini vaksinasi difokuskan di desa berkasus dan desa radius 3 kilometer. Rencana akan ada perluasan radius target vaksinasi. Rencana radius 10 kilometer dari desa yang ada temuan kasus,” jelasnya. (750)