Hama Tikus Serang Puluhan Hektar Tanaman Padi di Bangli, Petani Menjerit

subak pecata
Petani di Subak Pecala panen padi. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Di tengah upaya pemerintah menjaga ketahanan pangan justru para petani di Kabupaten Bangli dibuat pusing oleh hama tikus yang menyerang tanaman padi mereka. Lahan tanaman padi milik petani di wewidangan Subak Pecala, Uma Tai dan sekitarnya rusak parah yang berujung petani alami gagal panen. Sejatinya berbagai upaya telah dilakukan petani untuk mengatasi serangan hama tikus.

Salah seorang petani Dewa Ayu Rai mengungkapkan serangan hama tikus sudah terjadi sejak padi berusia 1,5 bulan atau masa generative hingga masa panen. Serangan tikus sangat masif hingga merusak tanaman padi milik petani.

Bacaan Lainnya

”Serangan hama tikus bukan hanya memakan bulir padi, tapi juga menggigit bagian rangka tanaman padi,” sebutnya, Rabu (21/5/2025).

Untuk mengatasi serangan hama tikus berbagai upaya telah dilakukan petani. Salah satunya dengan menebar racun.

”Walaupun telah menebar racun, serangan hama tikus terus berlangsung, bahkan tidak terkendali,” ujarnya.

Imbas dari serangan hama tikus, petani  alami kerugian cukup besar. Gabah yang dihasilkan jauh menurun dibanding sebelumnya.

Hal senada juga  disampaikan oleh petani Subak Pecala lainnya, I Gusti Nyoman Suamba. Menurutnya  kondisi ini baru pertama kali terjadi dan separah ini. Tak hanya Subak Pecala, beberapa subak di sekitarnya juga mengalami hal serupa.

Petani asal Kelurahan Bebalang ini  memperkirakan puluhan hektare sawah di wilayah tersebut diserang hama tikus. Untuk mengendalikan serangan hama tikus, berbagai cara telah dilakukan namun belum membuahkan hasil.

”Memang petugas penyuluh lapangan sempat turun, bahkan sempat membagi racun untuk mengendalikan hama tikus, walaupun racun telah ditebar serangan hama tikus malah makin mengganas,” ungkapnya.

Kondisi ini tentu sangat merugikan petani karena hasil panen turun hingga 90 persen. Bayangkan petani harus merogoh kocek Rp 45 ribu untuk ongkos tractor dan menanam benih padi per arenya. Sementara hasil yang didapat yakni kurang dari satu kampil gabah per arenya.

”Kalau kondisi normal untuk luas lahan 1 are bisa menghasilan 2 karung gabah,” ungkapnya.

Terpisah Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli, I Wayan Sarma saat dikonfirmasi membenarkan telah terjadi serangan hama tikus di Subak Pecala. Namun menurutnya intensitas serangan tergolong ringan.

”Luas serangan sekitar 1 hektar disamping itu  juga ditemukan tanaman padi terserang penyakit kresek dengan intensitas serangan tergolong ringan,” ungkap Wayan Sarma.

Luas lahan yang terserang penyakit kresek sekitar 3 hektar. Lanjut Kadis asal Desa Tembuku ini untuk mengendalikan serangan hama tikus petugas telah memberikan Rodentisida kepada petani yang ditemui saat petugas  turun lakukan pengamatan.

Sementara untuk menanggulangi penyakit kresek, petugas telah merekomendasikan pengendalian dengan Baktensida secara swadaya.

“Hampir sebagian besar tanaman padi telah dipanen,” ungkap Wayan Sarma. (750)

Pos terkait