NEGARA | patrolipost.com – Kualitas pekerjaan proyek di desa kembali menjadi sorotan. Kali ini senderan jembatan di Jalan Duren Banjar Petapan Kaja, Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo yang dipertanyakan kualitasnya. Kendati baru selesai dibangun dua bulan yang lalu, namun senderan jembatan penghubung antar banjar tersebut kini sudah jebol.
Berdasarkan informasi sejumlah warga di Banjar Petapan Kaja, Selasa (17/12) diketahui jembatan tersebut dibangun secara swakelola dengan anggaran Rp 181.266.400. Dari pengamatan di lokasi, senderan jembatan setinggi 3 meter tersebut, setelah dua bulan pengerjaannya kelar, kini senderan jembatan sudah jebol. Senderan yang jebol tersebut terletak di sisi Selatan dengan tinggi 3 meter dan sepanjang 5 meter lebih serta selebar 1 meter lebih.
Begitu pula pada senderan sisi Utara jembatan juga mulai tampak retak dan miring. Senderan tersebut tampak tidak ada pasangan besi sehingga diduga tidak kuat menahan tanah urugan di tengah senderan. Terlebih setelah adanya retakan yang diguyur hujan sejak beberapa pekan terakhir.
Warga mempertanyakan pengerjaan dan kualitas proyek yang dibiayai dari dana desa tersebut. Warga kini meminta aparat penegak hukum turun tangan menindaklanjutinya.
“Proyek ini sepertinya dibuat asal-asalan. Ini harus dicek oleh tim Tipikor dan pihak Kejaksaan,” tuntut beberapa warga yang enggan disebutkan namanya.
Menurut warga sebelumnya Tim Peduli Desa Pergung bahkan sudah melaporkan beberapa proyek yang terindikasi dikerjakan secara asal-asalan oleh pelaksana pekerjaan di desa setempat ke pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Jembrana dengan tembusan hingga di Kejaksaan Agung RI.
Selain meminta aparat hukum untuk menindaklanjutinya, warga juga berharap adanya perbaikan kembali terhadap infrastrutur yang rusak ini. Bahkan dampak kerusakan infrastruktur ini sangat dirasakan oleh warga setempat.
Salah seorang warga, Pekak Nengah mengharapkan jebolnya senderan bisa segara mendapat penanganan. Terlebih jalan tersebut yang juga belum diaspal dan masih rusak tersebut menjadi akses utama ke rumahnya.
Sementara itu Perbekel Pergung, Ketut Wimantra dikonfirmasi Selasa (17/12) mengatakan pelaksanaan proyek senderan jembatan tersebut dikerjakan saat ada Pj Perbekel. “Saat itu saya tidak menjabat. Saya dilantik tanggal 6 Desember. Namun karena masalah muncul saat saya menjabat, ya saya sikapi,” jelasnya.
Ia mengakui senderan jembatan ukuran 7 x 7 meter tersebut jebol. Jebolnya senderan itu menurutnya karena bencana dan tidak kuat menahan air.
“Kalau terkait tulangan besi memang di RAB tidak berisi karena di luar konstruksi jembatan,” jelasnya.
Pihaknya mengaku juga sudah berkoordinasi dengan inspektorat dan akan dilakukan pengecekan lapangan. Demikian juga pihaknya sudah rapat koordinasi dengan BPD terkait tanggap bencana.
“Nanti akan kami perbaiki dengan dana APBDes. Terkait anggaran dan pengerjaan nanti akan diberikan solusi oleh PU dan inspektorat,” jelasnya. (571)