BADUNG | patrolipost.com – Setelah setahun tertunda akibat pandemi Covid-19, akhirnya pameran tunggal bertajuk “Personality” yang menampilkan karya dari Zola Bari Permana ini dapat diselenggarakan. Pameran yang dibuka dari tanggal 14 Februari 2021 lalu, dapat dinikmati secara langsung hingga 28 Februari 2021 mendatang di Creative Space Wantilan Uma Seminyak.
Zola Bari Permana merupakan seorang seniman dan ilustrator lulusan DKV ISI Denpasar yang dikenal dengan nama Zolalongor. Meskipun di tengah pandemi, tidak menyurutkan semangat Zola untuk berbagi senyum dan menebar kebahagiaan lewat karya-karyanya. Di tengah pandemi, Zola tetap memantapkan diri untuk menyelenggarakan pameran yang merupakan pameran tunggal pertamanya bertajuk “Personality” ini.
Adapun karya-karya Zola ini, dekoratif dan colourful dengan menampilkan figur-figur binatang seperti ular, burung dan ikan yang digambarkan secara lucu serta menggemaskan.
“Selama ini karya-karya Zola dapat ditemui dalam karya mural di beberapa dinding Kota Denpasar dan produk merchandise buatannya sendiri berbentuk pakaian maupun keperluan sehari-hari,” ujar penulis pameran, Savitri Sastrawan.
Dalam pameran kali ini, nuansa ruang pamer diubah menjadi ruang kerja Zola yang konon introvert. Dengan figur-figur binatang dan nuansa warna-warni disertai bunga-bunga menyatu dengan interior ruangan yang mengundang pengunjung untuk menyelami pribadi sang seniman.
Hal ini senada seperti ulasan tertulis dalam pengantar pameran yang ditulis Savitri Sastrawan yakni “Terlihat sosok binatang-binatang tak bermata, ada burung yang mendekati ayam, ikan dan ular dengan warna yang tidak biasanya. Warna pastel merah muda, kuning muda, ungu muda, dan peach. Sungguh hal-hal yang mungkin tidak biasa dilihat, tetapi untuk Zola yang dikenal Zolalongor, seorang perupa dan desainer grafis asal Jawa-Bali, inilah refleksi serta ekspresi dirinya, yang pada kesempatan ini dapat kita rasakan juga dalam bentuk berkeseniannya dengan tajuk Personality (arti: kepribadian).”
Sedangkan eksplorasi figur binatang tanpa mata ini bermula saat Zola duduk di bangku kuliah. Zola sebelumnya sempat menonton dokumenter asal luar negeri tentang kehidupan binatang di bumi ini. Pengetahuan umum yang menyatakan ular terlihat jahat namun sebenarnya lembut, serta survival skill-nya yang harus menyembuhkan dirinya sendiri dengan mengganti kulitnya dan dikarenakan berdarah dingin sehingga suka berjemur saat matahari datang.
“Ini semua merupakan hal-hal yang Zola rasakan sebagai seorang introvert yang selalu menyendiri berkarya di kamarnya yang juga studionya, tetapi senang menikmati sinar matahari di pantai, menggambar mural bersama dengan kawan-kawannya. Pengalaman harus bertahan sebagai freelancer dimana kadang harus puasa makan,” terangnya.
Personality adalah ekspresi diri Zola sebagai seniman yang introvert, menikmati berkarya di dalam studionya dan upayanya bertahan hidup. Tidak hanya itu, pameran ini merupakan kumpulan refleksi rasa campur aduk yang dirasakan Zola di tahun 2020. Sebuah representasi rasa senang, kecewa, bersyukur, dan juga khawatir. Pameran Personality juga ingin menyuguhkan transformasi karakter karya, agar memberikan suasana sentimen pahit tetapi hangat.
“Harapannya, publik bisa ikut merasakan dan merefleksikan perasaan personalnya melalui karya-karya Personality atau setidaknya pengunjung bisa tersenyum bahagia melihat karya Zola. Smile view, spread happiness,” pungkas Savitri. (cr02)