MANILA | patrolipost.com – Empat orang tewas dan sedikitnya 50 orang terluka setelah sebuah bom meledak saat misa Katolik di Gimnasium Universitas di Marawi, Minggu (3/12/2023) pagi.
Melansir reuters, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr mengutuk pemboman mematikan pada hari Minggu dan menyalahkan “teroris asing”. Polisi dan tentara pun diturunkan untuk memperkuat keamanan di Selatan negara itu dan sekitar ibu kota, Manila.
“Saya mengutuk keras tindakan tidak masuk akal dan paling keji yang dilakukan oleh teroris asing,” kata Marcos dalam sebuah pernyataan.
“Ekstrimis yang melakukan kekerasan terhadap orang yang tidak bersalah akan selalu dianggap sebagai musuh bagi masyarakat kita,” imbuhnya.
Sementara itu, Paus Fransiskus di Roma memanjatkan doa bagi para korban dalam kotbahnya pada hari Minggu.
“Kristus sang pangeran perdamaian (untuk) memberikan kekuatan kepada semua untuk berbalik dari kekerasan dan mengatasi setiap kejahatan dengan kebaikan,” ungkap Paus Fransiskus.
Pejabat senior polisi, Emmanuel Peralta pada konferensi pers menjelaskan, pecahan mortir 16 mm ditemukan di lokasi kejadian.
Ledakan di Marawi, ibu kota Provinsi Lanao del Sur, terjadi setelah serangkaian operasi militer terhadap kelompok lokal pro-ISIS di Filipina Selatan, termasuk operasi pada hari Minggu di Lanao del Sur yang berujung terbunuhnya seorang warga sipil.
“Ada kemungkinan bahwa apa yang terjadi pagi ini adalah serangan balasan,” kata Panglima Angkatan Bersenjata Romeo Brawner pada konferensi pers.
Pemimpin kelompok Dawlah Islamiya-Maute yang terkait dengan ISIS merebut Marawi pada Mei 2017, berupaya menjadikannya gubernur di Asia Tenggara untuk ISIS. Dalam pertempuran lima bulan berikutnya, pejuang Islam dan pasukan Filipina membunuh lebih dari seribu orang, termasuk warga sipil.
Pejabat militer mengamati gedung olahraga di Universitas Negeri Mindanao, yang tampak utuh kecuali bekas luka bakar di pusat tempat ledakan terjadi. Kursi plastik putih berserakan.
Video yang diposting oleh radio DZBB di X menunjukkan tim penyelamat membawa orang-orang yang terluka keluar dari gym dengan kursi plastik. (pp04)