DENPASAR | patrolipost.com – Badan Pananggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, beserta BPBD Kabupaten dan Kota se-Bali melaksanakan simulasi kesiapsiagaan menghadapi bencana. Simulasi kesiapsiagaan ini dilakukan dengan menyalakan sirine, alarm, kentongan sebagai penanda adanya peringatan dini bencana.
Kegiatan ini dilaksanakan secara serentak di setiap perkantoran, instansi, organisasi dan seluruh lembaga penyiaran pada Rabu (26/4/2023) tepat pada pukul 10.00 WITA.
“Penyalaan sirine serta alat penanda ada bencana secara serentak itu merupakan bagian dari pelaksanaan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) yang selalu digelar pada 26 April, setiap pukul 10 pagi,” jelas Sekretaris Daerah yang juga Kepala BPBD Provins Bali Ex Officio Dewa Made Indra, Rabu (26/4/2023).
Sekda Dewa Indra juga mengimbau kepada seluruh instansi, lembaga pemerintah, lembaga non pemerintahan, kantor media, LSM, organisasi masyarakat, perguruan tinggi, sekolah-sekolah di seluruh kabupaten/kota se-Bali, untuk mengunduh aplikasi InaRisk Personal di telepon genggam masing-masing.
“Aplikasi ini penting untuk diunduh guna mengetahui informasi ancaman bencana di lokasi masing-masing dan mengikuti rekomendasi cara mengurangi risiko bencananya,” kata Dewa Made Indra.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali I Made Rentin menjelaskan, simulasi kesiapsiagaan yang dilakukan dengan menyalakan sirine atau alat penanda adanya bencana bertujuan untuk mengedukasi masyarakat agar tanggap dan siaga terhadap bencana.
“Melalui siaran radio mengenalkan suara sirine peringatan dini kebencanaan agar masyarakat tanggap dan siap siaga. Dan imbauan ini sudah dilaksanakan oleh siaran radio di Bali, serentak,” kata Made Rentin.
Sebelumnya, BPBD kabupaten/kota di Bali, telah menggelar edukasi serta simulasi menghadapi kebencanaan, seperti gempa, simulasi evakuasi ternak, simulasi mandiri erupsi Gunung Agung serta kegiatan lainnya. (pp03)