NEGARA | patrolipost.com – Vaksinasi Covid-19 tahap I di Jembrana dimulai Jumat (29/1/2021) pagi. Vaksinasi diawali oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan tokoh agama. Namun Bupati Jembrana, I Putu Artha tidak dapat divaksinasi lantaran tidak lolos skrining.
Setelah sempat ditunda, vaksinasi covid-19 tahap pertama di Jembrana yang pelaksanaannya dipercepat dimulai Jumat kemarin. Sebelum diberikan kepada tenaga kesehatan, vaksinasi pertamakali dilakukan kepada Forkopimda Jembrana. Pantauan di RSU Negara, vaksinasi dimulai pukul 09.00 Wita. Bupati Artha mengawali menjalani skrining. Namun setelah menjalani pemeriksaan dan skring 16 kreteria skrining awal, pejabat asal Melaya ini tidak jadi divaksinasi.
Ia pun mengaku menyesal batal divaksinasi karena sejak awal sudah bersiap sebagai penerima pertama vasin Covid-19 Di Jembrana. “Saya dulu pernah storke ringan dan tiroid leher, juga tensi dan jantung. Dua hari lalu chek up masih ada comorbid. Sehingga tidak bisa divaksin,” ujarnya.
Artha yang akan mengakhiri jabatannya pada 17 Februari mendatang berharap bisa mengikuti vasinasi serupa pada tahap berikutnya bersama masyarakat Jembrana lainnya.
Akhirnya Wakil Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan yang menjadi penerima vaksin pertama di Jembrana. “Saat divaksin sambil ngobrol dan tidak terasa sakit. Setelah 30 menit juga tidak ada reaksi yang saya rasakan. Bekas suntikan saya pegang tidak sakit,” ungkapnya.
Ia berharap tidak ada lagi masyarakat yang ragu terhadap keamanan vaksin Sinovac gratis bantuan pemerintah pusat ini. “Saya yakinkan ke masyarakat vaksin ini aman,” tegasnya.
Vaksinasi selanjutnya disusul oleh Kapolres Jembrana AKBP I Ketut Gede Adi Wibawa, Dandim 1617/Jembrana Letkol Inf Hasrifudin Haruna, Kajari Jembrana Pipiet Suryo Priarto Wibowo, tokoh agama dan pejabat lainnya serta tenaga kesehatan.
Salah satu tokoh Muslim yang mengikuti vaksinasi tahap I ini adalah Wakil Ketua MUI Jembrana, Syarif Hidayatulah. Ketua GP Ansor ini meyakinkan bahwa vaksin Sinovac ini dijamin kehalalannya oleh pemerintah dan MUI.
“Vaksin aman, saya saja tidak merasakan efek apapun setelah divaksin. Sebelum disalurkan vaksin sudah menjalani proses yang banyak analisanya termasuk dijamin kehalalannya oleh MUI. Jadi tidak diragukan kehalalannya,” papar tokoh muslim asal Loloan Timur yang juga Wakil Ketua NU Jembrana ini. Sementara Kadis Kesehatan Jembrana I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata mengaku, dalam vaksinasi Jumat kemarin ada dua orang yang tidak lolos skrining.
Selain Bupati Artha, menurutnya Wakil Ketua Pengadilan Negeri Negara Ni Kadek Kusuma Wardani juga tidak lolos skrining lantaran tensi tinggi sehingga ditunda. Ia menyebut di Jembrana vaksinasi tahap I di Jembrana menyasar 1.759 tenaga kesehatan.
“Tahap I bagi para tenaga kesehatan yang ditargetkan tuntas pertengahan Februari, sudah disepakati minggu ini sudah bisa diselesaikan” jelasnya, sambil menambahkan, vaksinasi ini disebar di 12 fasilitas pelayanan kesehatan.
Dandim 1617/Jembrana, Letkol Inf Hasrifudin Haruna menyebut total vaksin yang didistribusikan dari Gudang Farmasi Dinkes Jembrana ke masing-masing lokasi vaksinasi di hari pertama Jumat kemarin sebanyak 520 vial.
“Puskesmas I Jembrana 50, II Jembrana, 30, I Negara 50, II Negara 50, I Mendoyo 50, II Mendoyo 50, I Melaya 30, II Melaya 20, I Pekutatan 24 dan II Pekutatan 46, RSU Negara 110 dan Poliklinik Polres Jembrana 30,” paparnya. (571)