LABUAN BAJO | patrolipost.com – Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi menyebutkan ekonomi Kabupaten Manggarai Barat mengalami pertumbuhan yang positif sepanjang tahun 2022 yakni secara siginifikan bertambah dari 1,29 persen di tahun 2021 menjadi 4,12 persen di tahun 2022. Pencapaian ini menjadikan Manggarai Barat sebagai pemilik laju pertumbuhan tertinggi di Provinsi NTT.
“Berbasis potensi lokal. Beberapa capaian makro untuk misi ini antara lain laju pertumbuhan ekonomi kita mengalami pertumbuhan yang positif dan signifikan yaitu dari 1,29 % di tahun 2021 menjadi 4,12% pada tahun 2022. Pertumbuhan ekonomi ini juga menjadi yang tertinggi di Provinsi NTT,” ujar Edistasius, saat menyampaikan pidato pada peringatan HUT ke – 78 RI di Kantor Bupati Manggarai Barat, Rabu (16/8/2023) malam.
Pertumbuhan ini kata Bupati Edistasius sejalan dengan meningkatnya pendapatan perkapita dari 13,73 juta pada tahun 2020 menjadi 14,72 juta pada tahun 2022. Di samping itu, Bupati Edistasius juga mengklaim angka kemiskinan turut mengalami penurunan dari 17,92 % pada tahun 2021 menjadi 17,15 % pada tahun 2022.
Sejumlah aspek sektoral lainnya juga diklaim juga menunjukkan hasil yang positif, seperti pada sektor pertanian, khususnya subsektor palawija. Pembangunan pertanian yang dilakukan dengan komitmen tinggi dan dilakukan secara berkelanjutan mewujudkan kemandirian pangan masyarakat dan peran Manggarai Barat sebagai salah satu daerah sentra produksi pangan di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
“Komitmen tersebut berhasil mewujudkan Kabupaten Manggarai Barat menjadi daerah suplay beras untuk daerah lain di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Produksi padi pada tahun 2022 sebesar 221.474.1 ton mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2021 sebanyak 180.101,4 ton,” ujar Edistasius.
Pada sektor Pendidikan kata Bupati Edistasius, Angka Partisipasi Kasar untuk jenjang SD/MI sudah menyentuh angka 100% di tahun 2020 dan 2021 sementara untuk jenjang SMP sudah di atas 95 % di tahun 2020 dan 2021.
Sementara Angka Partisipasi Murni (APM) untuk jenjang SD dan SMP juga sebutnya terus menunjukan progres yang baik dimana untuk jenjang SD/MI sudah mencapai 96% di tahun 2020 dan 2021, sementara untuk jenjang SMP/MTs sudah mencapai 74 % di tahun 2020 dan 2021.
“Angka Rata-rata Lama Sekolah meningkat dalam 3 tahun terakhir dimana pada tahun 2020 sebesar 7,30 menjadi 7,80 pada tahun 2022. Sementara angka Harapan Lama Sekolah juga mengalami peningkatan selama 3 tahun terakhir, yaitu 12,28 pada tahun 2020 menjadi 12,31 pada tahun 2022.
“Ini semua tidak lepas dari intervensi multi pihak pada sektor pendidikan, baik itu pada sektor infrastruktur pendidikan, kualitas pendidik dan tenaga kependidikan serta peningkatan manajemen Pendidik,” urainya.
Sektor peternakan juga dianggap telah menunjukan hasil yang baik pada tahun 2022. Jumlah ternak sapi misalnya, pada tahun 2021 sebanyak 17.504 ekor, sedangkan pada tahun 2022 mengalami peningkatan menjadi 18.625 ekor.
Untuk ternak kerbau, pada tahun 2021 sebanyak 14,663 ekor, meningkat pada tahun 2022 menjadi 15.464 ekor. Populasi Ternak babi pada tahun 2021 sebanyak 165.607 ekor dan pada tahun 2022 menurun menjadi 143.533 ekor.
Sementara populasi kambing pada tahun 2021 sebanyak 10.377 ekor meningkat pada tahun 2022 menjadi 11.489 ekor. Populasi ternak ayam pada tahun 2021 sebanyak 115.937 ekor, meningkat pada tahun 2022 sebanyak 128.562 ekor.
Pada sektor ketahanan pangan, Indeks Ketahanan Pangan Manggarai Barat meningkat dari 71,92 poin pada tahun 2021 menjadi 75,17 poin pada tahun 2022. Untuk terus memperbaiki sektor ini, Bupati Edistasius menyebutkan Pemkab Mabar berkomitmen untuk mewujudkan sistem pangan yang berdaulat, berkeadilan, sehat, berbasis kearifan local, bertanggung jawab, dan berkelanjutan melalui pendekatan sistem pangan yang lebih terintegrasi, sehingga berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Untuk sektor perdagangan Pemkab Mabar telah merevitaslisasi beberapa pasar di beberapa kecamatan dan kegiatan pendampingan dan pelatihan kelompok industri baik industri kecil yang formal, industri kecil non formal, maupun industri rumah tangga.
Adapun hasilnya, perkembangan kelompok industri kecil yang formal pada tahun 2021 sebanyak 488 pelaku dan pada tahun 2022 bertambah menjadi 971 pelaku. Industri kecil yang non formal pada tahun 2021 sebanyak 806 pelaku dan pada tahun 2022 meningkat menjadi 1.225 pelaku. Sedangkan Industri rumah tangga, pada tahun 2021 berjumlah 1.395 pelaku dan pada tahun 2022 meningkat menjadi 1.656 pelaku.
Diantara sejumlah capaian diatas, beberapa sektor masih menjadi pekerjaan rumah yang besar. Diantaranya persentase jumlah penduduk miskin dan angka pengangguran yang masih cukup tinggi. Persentase jumlah penduduk miskin masih di kisaran 17 persen di tahun 2022. Begitu juga dengan meningkatnya persentase tingkat pengangguran terbuka yaitu dari 3,72 persen di tahun 2020 menjadi 4,94 persen di tahun 2021 walaupun menurun menjadi 4,91 persen pada tahun 2022.
Selain itu, di sektor Kesehatan, Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi dan Stunting masih menjadi salah satu isu yang sangat penting untuk segera ditangani. Saat ini angka prevalensi stunting Kabupaten Manggarai Barat berada pada angka 9 persen, dimana sebelumnya menyentuh angka 15,1% di tahun 2021 dan 15,9 persen di tahun 2022.
Bupati Edi berharap intervensi lintas sektor yang komprehensif, sinergis dan terkoordinasi menjadi hal yang sangat penting untuk segera dilaksanakan guna menekan angka kematian ibu dan bayi. Adapun kolaborasi kerjasama ini diharapkan mampu berkaca pada kesuksesan Manggarai Barat atas pengakuan sebagai Kabupaten Bebas Malaria.
Sukses menjadi tuan rumah KTT Asean pada bulan Mei 2023 lalu serta mampu mengadakan sejumlah event regional, nasional dan internasional menghadirkan respon positif berupa meningkatnya kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo.
Arus kunjungan wisatawan yang terpantau lewat data penerbangan, baik nusantara maupun mancanegara meningkat dari waktu ke waktu. Pada tahun 2021, jumlah penumpang pesawat udara sebanyak 165.903 orang, meningkat menjadi 309.081 orang pada tahun 2022 dan di tahun 2023 hingga bulan Juli sudah mencapai 232.563 orang, atau bertumbuh sebesar 72,21% jika dibandingkan dengan tahun 2022.
“Di antaranya yang patut dibanggakan yaitu keberhasilan kita menjadi tuan rumah penyelenggaraan KTT Asean Tahun 2023. Di tengah keterbatasan kita dalam mengelola event berskala internasional, berkat dukungan dan kerja sama serta sama-sama kerja dari semua pihak, kita mampu,” Ucap Edistasius. (334)