BANGLI | patrolipost.com – Pemerintah Kabupaten Bangli terus melakukan upaya menekan dan mencegah kasus stunting. Salah satunya lewat program sistem penyediaan air minum (SPAM) Desa. Program SPAM Desa 2024 menyasar 43 kelompok pemanfaat.
Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Perkim Bangli, Komang Ariana mengatakan tahun ini pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 7 miliar untuk program sistem penyediaan air minum (SPAM) Desa.
Menurutnya adapun tujuan dari program ini adalah untuk mendukung pencegahan stunting. “Percepatan penurunan stunting adalah program prioritas pemerintah, untuk menekan kasus stunting pemerintah mengakomodir berbagai program, salah satunya lewat SPAM Desa,” ungkapnya, Rabu (24/1/2024).
Selain untuk pencegahan kasus stunting program SPAM Desa juga sebagai bentuk upaya meminimalisir daerah rawan air bersih.
“Pemerintah daerah ingin tuntaskan daerah rawan air, jika dilihat potensi sumber mata air di Bangli cukup melimpah, namun belum dimanfaatkan secara optimal,” jelas Kabid asal Banjar Tanggahan Peken, Desa Sulahan, Kecamatan Susut ini.
Kata Komang Ariana program SPAM Desa menyasar 43 kelompok pemanfaat yang merupakan kelompok pengelola SPAM yang tersebar di beberapa desa. Kelompok penerima tersebar di tiga kecamatan yakni Kintamani, Tembuku serta Susut, sedangkan Kecamatan Bangli tidak termasuk karena sudah terafiliasi dengan PDAM,” ungkapnya.
Lanjut Komang Ariana dalam program ini pengerjaan meliputi pemasangan pompa, pemasangan jaringan perpipaan dan pengadaan sumber daya listrik PLN. ”Anggaran yang tersedia untuk menunjang program ini sebesar Rp 7 miliar dan sedang berproses,” kata Komang Ariana.
Untuk dapat mengakses program ini, pemanfaat mengajukan usulan dalam bentuk proposal dan didukung data sebagai daerah rawan air.
”Bagi wilayah yang tidak memiliki sumber mata air bisa tapping air PDAM atau memanfaatkan sumur bor,” ungkapnya. (750)