Data Hotel di Sejumlah Wilayah Indonesia Diretas di Google Bisnis, Hati-hati Penipuan

google bisnis
google bisnis

JAKARTA | patrolipost.com – Data hotel di Indonesia di platform Google Bisnis terdeteksi dipalsukan, terjadi sejak Minggu (11/8 /2024). Terkait hal itu, Perusahaan raksasa Google pun angkat bicara.

Melalui platform X dengan akun @googleindonesia pada Selasa (13/8/2024),  Tim Google sedang bekerja untuk menangani masalah pemalsuan data hotel tersebut.

Bacaan Lainnya

“Kebijakan kami dengan jelas menyatakan bahwa usulan perubahan dari pengguna harus berdasarkan informasi yang sebenarnya dan tim kami bekerja sepanjang waktu untuk melawan aktivitas yang melanggar kebijakan,” demikian bunyi pernyataan Google di X.

Google menyebutkan ada perubahan profil pada sejumlah hotel yang disebabkan oleh masalah teknis yang sedang berlangsung. Saat ini Google tengah mencoba menerapkan perbaikan untuk mencegah terjadinya kejadian yang serupa.

Tidak hanya itu, Google juga berkomitmen memulihkan informasi akurat dari profil-profil bisnis yang terdampak.

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) pada Senin (12/8/2024), mengungkapkan adanya pemalsuan data pada akun Google Bisnis yang menimpa sejumlah hotel di berbagai wilayah Indonesia yang terjadi Minggu (11/8/2024).

Ketua Umum PHRI Hariyadi BS Sukamdani menyatakan bahwa peretasan ini terjadi di sejumlah daerah, termasuk Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan, dan wilayah lainnya.

“Terjadi di sejumlah wilayah, tadi dilaporkan di Jawa Timur itu 92 hotel terdampak, Jawa Tengah 156 hotel, di Lampung delapan hotel, dan masih kita kumpulkan terus data-data di wilayah lainnya,” kata Hariyadi dalam jumpa pers yang diikuti secara daring, Senin (12/8/2024).

Menanggapi insiden ini, Badan Pengurus Pusat (BPP) PHRI berencana untuk segera melapor kepada pihak Kepolisian, baik di tingkat nasional maupun daerah.

Laporan ini akan dilakukan oleh Badan Pengurus Daerah (BPD) serta Badan Pengurus Cabang (BPC) PHRI melalui Polda dan Polres setempat.

Hariyadi menilai kondisi ini sangat berpotensi menimbulkan penipuan bagi konsumen yang tidak waspada. Bahkan, dilaporkan di Jawa Tengah terdapat 10 konsumen yang menjadi korban penipuan tersebut.

Oleh karena itu, untuk menghindari penipuan, PHRI mengimbau kepada masyarakat yang akan melakukan reservasi hotel agar langsung menghubungi saluran resmi hotel yang bersangkutan. (pp04)

Pos terkait