SEMARAPURA | patrolipost.com – Kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) di Kabupaten Klungkung terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Klungkung, kasus DBD pada bulan Januari hingga Mei 2024, mencapai 508 orang pasien. Dari jumlah tersebut, dua orang diantaranya meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Klungkung, drg Gusti Ayu Ratna Dwijawati menjelaskan, kasus DBD pada Januari 2024 sebanyak 52 pasien. Jumlah tersebut mengalami peningkatan pada bulan Februari sebanyak 98 orang dan meninggal satu orang. Peningkatan cukup signifikan terjadi pada bulan Maret sebanyak 101 orang, dan April sebanyak 162 orang.
Sementara bulan Mei, jumlah kasus DB mencapai 95 orang dengan satu orang meninggal dunia. Jumlah itu terdata dari seluruh puskesmas se- Kabupaten Klungkung. Kasus DBD terbanyak ditemukan di Puskesmas Klungkung II, yakni 118 orang pasien. Sedangkan kasus paling sedikit terdeteksi di Puskesmas Nusa Penida II sebanyak 17 kasus.
Menindaklanjuti lonjakan DBD ini, drg Gusti Ayu Ratna Dwijawati mengatakan pihaknya sudah melakukan berbagai upaya antisipasi. Tidak hanya dengan menggencarkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), namun juga
abatisasi massal di desa-desa. Bahkan program ini sudah berjalan di desa-desa sejak Februari lalu.
“Tujuan program abatisasi massal ini untuk membunuh jentik-jentik nyamuk Aedes Aegypti dan mencegah terjadinya wabah DBD,” ungkapnya.
Selain itu, Dinas Kesehatan juga menyediakan layanan rapid tes DBD di masing-masing puskesmas. Layanan ini dilakukan bertujuan untuk deteksi dini bila terjadi penurunan trombosit pada pasien dengan gejala demam. Bahkan layanan ini sudah tersedia di semua puskesmas di Kabupaten Klungkung dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang bergejala.
“Ini merupakan salah satu upaya kita mendeteksi dini DBD. Layanan rapid diagnostic test (RDT) DBD disediakan oleh pemerintah pusat dan langsung ke puskesmas untuk deteksi dini DBD,” pungkasnya. (855)