Debat Keempat Pilpres, KPU Umumkan 11 Panelis

kpu 7zzzzzz
Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia. (ist)

JAKARTA | patrolipost.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengumumkan nama panelis debat keempat Pilpres 2024. Terdapat 11 orang yang telah menyatakan bersedia menjadi panelis debat.

“Untuk panelis kami sudah mendapatkan konfirmasi kesediaan dari 11 orang,” kata Komisioner KPU RI August Mellaz di kantor KPU RI Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (17/1).

Nama-nama panelis itu telah disepakati oleh masing-masing tim pasangan calon. Para panelis itu akan dikarantina selama menyusun pertanyaan.

“Yang akan kami karantina nanti tanggal 19, hari Jumat ya,” ujarnya.

Debat keempat akan digelar pada Minggu (21/1) pukul 19.00 WIB di Jakarta Convention Center (JCC). Debat keempat akan diikuti oleh cawapres. (305/jpc)

Nama panelis debat keempat:

1. Prof. Dr. Ir. Abrar Saleng, S.H, M.H (Ahli Hukum Agraria dan Sumber Daya Alam, Universitas Hasanuddin).

2. Dr. Arie Sujito, SP M.Si, (Sosiolog Pedesaan/Dosen Fisipol UGM).

3. Prof. Dr. Arif Satria, SP. MSi (Ahli Ekologi Politik dan Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Alam, Rektor Institut Pertanian Bogor).

4. Dewi Kartika (Ahli Agraria/Sekretaris Jenderal Konsorsium Pembaruan Agraria).

5. Fabby Tumiwa (Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform atau IESR).

6. Prof. Dr. Ir. Haryadi Kartodihardjo, MS (Ahli Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup/Guru Besar Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor).

7. Prof. Dr. Ir. Ridwan Yahya, M.Sc, (Ahli Kehutanan dan Lingkungan Hidup/Guru Besar Teknologi Hasil Hutan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu).

8. Rukka Sombolinggi, SP, M.A (Sekretaris Jenderal Aliansi Masyarakat Adat Nusantara/Ahli Masyarakat Adat).

9. Prof. Sudharto, P. Hadi, Ph.D, (Pakar Manajemen Lingkungan/Rektor Universitas Diponegoro 2010-2015).

10. Prof. Dr. Sulistiyowati Irianto, M.A, (Guru Besar Antropologi Hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia).

11. Ir. Tubagus Furqon Sofhani, M.A, Ph.D (Ahli Perencanaan Wilayah dan Perdesaan Institute Teknologi Bandung).

Pos terkait