BANGLI | patrolipost.com – Baru beberapa hari ditempatkan di Balai Benih Ikan (BBI) Serokadan Desa Abuan, Kecamatan, Susut, calon indukan ikan koi jenis import harus diungsikan ke BBI Sidembunut, Kelurahan Cempaga Bangli, lantaran debit air kolam di BBI Serokadan menurun.
Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli, I Made Alit Parwata mengatakan tahun ini dinas melakukan pengadaan calon indukan koi sebanyak 2 paket dengan anggaran Rp 50 juta. Dalam pengadaan pihaknya bekerjasama dengan Balai Benih Perikanan Budidaya Air Tawar (BBAT) Sukabumi Jawa Barat.
”Untuk 1 paket berisikan 6 ekor pejantan dan 3 ekor betina dengan size 40 cm atau berat 400 gram,”ujarnya, Kamis (20/10/2022).
Kata Alit Parwata, kiriman calon indukan koi datang pada hari Minggu (16/10/2022). Selanjutnya calon indukan ditempatkan di BBI Serokadan. Baru beberapa hari ditempatkan, tiba- tiba debit air yang aliri kolam mengecil sehingga air kolam menyusut.
”Mengecilnya air ke kolam karena saluran irigasi tertimbun material longsor dan alami kerusakan,” sebut Kadis asal Banjar Sala, Desa Abuan, Kecamatan Susut ini.
Lanjut Alit Parwata menyusutnya air kolam akan sebabkan oksigen pada air kolam menjadi rendah, sementara jenis ikan koi butuh oksigen yang berkecukupan.
”Mengantisipasi terjadi kematian karena kadar oksigen rendah maka calon indukan koi dipindahkan sementara ke BBI Sidembunut, proses pemindahan dilakukan hari ini,” sebut Alit Parwata.
Disinggung terkait petugas yang nantinya merawat calon indukan ikan koi, kata Alit Parwata memang untuk ahli di bidang merawat ikan koi belum ada, untuk perawatan masih memanfaatkan petugas BBI.
”Pada tahun 2023 kami miliki rencana akan mengirim 2-3 petugas untuk ikuti pelatihan merawat koi di BBAT Sukabumi, sehingga nantinya mereka bisa merawat ikan koi dengan benar,” jelasnya. (750)