GIANYAR | patrolipost.com – Ketua Dekranasda Kabupaten Gianyar, Ny Surya Adnyani Mahayastra menyerahkan bantuan sembako kepada industri kecil menengah (IKM) di Kabupaten Gianyar yang terdampak covid 19. Bantuan yang diperuntukkan bagi 18 IKM di Kabupaten Gianyar, merupakan wujud kepedulian Dekranasda Gianyar kepada pelaku IKM, untuk membantu meringankan beban mereka.
“Musibah ini harus kita hadapi bersama, sebagai Ketua Dekranasda saya merasa ikut prihatin, tapi saya harap kita harus bisa menjaga kekompakan. Bagaimana kita tidak saling menyalahkan, musibah ini harus kita hadapi bersama agar cepat berlalu,” kata Ny Adnyani Mahayastra seusai menyerahkan bantuan kepada pelaku IKM di Pendopo Sekretariat Kantor TP PKK Kab. Gianyar, Rabu (22/4/2020).
Dirinya juga menyadari, dengan adanya pandemik ini para pelaku IKM di Gianyar banyak yang terpuruk tidak bisa beroperasi lagi. Banyak karyawan yang dirumahkan karena orderan sudah tidak ada. Hal ini tentu saja berdampak pada pada masalah sosial ekonomi mereka. Untuk itu Ny Adnyani Mahayastra berharap, bantuan paket sembako yang diberikan ini, meskipun tidak banyak. Namun sedikit tidaknya dapat meringankan beban hidup mereka sehari-hari.
Ditambahkan juga, beberapa hari yang lalu dirinya selaku Ketua Dekranasda Kabupaten Gianyar bersama Ketua Bhayangkari cabang Gianyar Ny Ayu Adnyana juga telah menyalurkan bantuan dari Dekranas Pusat pada 2 IKM terdampak di Gianyar.
Sementara itu salah satu pelaku IKM yang menerima bantuan Gusti Putu Sriati asal Desa Bona mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan yang diberikan pada dirinya dan pelaku IKM lainnya. Sebagai perajin sandal untuk hotel, dirinya mengaku seratus persen terdampak pandemic Covid-19. Sejak adanya pandemic ini, dirinya sejak bulan Februari lalu telah berhenti total berproduksi, bahkan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari, profesi kuli bangunan menjadi tumpuan hidupnya.
“Agar bisa bertahan, saya sejak awal maret lalu bekerja menjadi buruh bangunan, mau bagaimana lagi, ini jalan satu-satunya untuk bertahan hidup,” tuturnya sedih.
Pandemik ini begitu dahsyat pengaruhnya bagi perajin seperti dirinya yang mengandalkan dunia pariwisata, khususnya hotel. Bom Bali maupun musibah meletusnya Gunung Agung malah tidak begitu berdampak besar, masih tetap bisa berproduksi.
Dituturkan, terakhir dirinya mengirim sandal ke hotel yang pembeli tetapnya di Ubud, Jimbaran, Uluwatu dan hotel di Karangasem pada bulan Februari lalu, dan hingga kini belum mendapat pembayaran. Sedangkan bahan baku masih menumpuk di rumah, karena berdasarkan kebiasaan pada bulan Maret biasanya tamu sedang ramainya dan dirinya juga sudah menyiapkan pesanan pre order untuk beberapa hotel. Namun kini semua menumpuk tidak bisa dijual.
“Saya tidak bisa menyalahkan pihak hotel. Karena mereka juga tidak beroperasi karena tidak ada tamu. Saya hanya bisa pasrah, semoga ini semua cepat berlalu,” ujar Gusti Sriati sedih.
Gusti Putu Sriati berharap dan mungkin juga ini harapan pelaku IKM semuanya, semoga perhatian pemerintah tidak berhenti sampai disini saja. Semoga setelah pandemik ini berlalu, pemerintah maupun Dekranasda Kabupaten Gianyar tetap membantu agar mereka bisa bangkit dan berusaha kembali. (hms)