GIANYAR | patrolipost.com – Bupati Gianyar Made Mahayastra melakukan video conference (vidcon) dengan kepala desa seluruh Gianyar terkait penanggulangan Covid-19. Dalam kesempatan tersebut, Bupati Mahayastra juga melaunching Command Center, Rabu (22/4/2020). Command Center Kabupaten Gianyar merupakan pusat kendali berbasis teknologi informasi dimana segala aktivitas pelayanan publik bisa terpantau dari ruangan ini.
Mahayastra yang didampingi beberapa Kepala OPD juga mengucapkan terima kasih atas kinerja satgas penanggulangan Covid-19 di desa, baik yang mandiri maupun kolaborasi dengan adat karena telah melakukan pekerjaan yang mulia. Sampai saat ini, Gianyar sangat massif dalam memerangi Covid-19.
Ucapan terima kasih secara khusus juga diucapkan kepada Kades yang di daerahnya dipakai untuk karantina Pekerja Migran Indonesia (PMI). Ditambahkannya, pihaknya masih memiliki kurang lebih 100 kamar untuk karantina PMI maupun ABK.
Bupati Mahayastra juga menyoroti jam buka tutup pasar yang sempat dikeluhkan masyarakat. Dimana Mahayastra sendiri membuat suatu kebijakan bahwa pasar tradisional diperbolehkan buka pukul 07.00 pagi hingga 14.00 siang.
Seiring dikeluarkannya surat edaran tersebut, memang di awal pemberlakuan terjadi penumpukan pembeli. Namun Mahayastra mengakui seiring waktu, pedagang di pasar mulai sadar akan kesehatan dan kondisi pasar mulai kondusif.
Di samping mengatur jam buka pasar tradisional, Bupati Mahayastra juga memberi ruang kepada pengurus desa untuk mengatur pedagang di desanya dengan tetap mengedepankan arahan protokol penanggulangan Covid-19.
Demi membantu masyarakat di tengah pandemi ini, berbagai bantuan pun akan segera diturunkan ke masyarakat, mulai bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) yang diterima setiap bulan selama 3 bulan. Dimana jumlah penerimanya meningkat dari 19.000 penerima PKH menjadi 22.000. Jadi ada penambahan 3.000 kepala keluarga penerima PKH.
Disamping itu Bupati Gianyar juga telah melakukan pergeseran anggaran sehingga Gianyar siap untuk memberi bantuan kepada masyarakat. Begitu pula dengan program sembako akan diberikan setidaknya kepada 18.000 kepala keluarga setiap bulannya selama 3 bulan. Ada pula program bantuan untuk Kelompok Usaha Bersama.
Untuk ketepatan penerima bantuan, Bupati Mahayastra menyerahkan kepada kepala dusun dan kepala desa untuk mendata. Bupati Mahayastra menegaskan agar bantuan yang akan dikucurkan memang benar-benar menyasar orang yang membutuhkan sehingga tidak ada kecemburuan sosial di masyarakat terlebih lagi agar tidak ada yang mendapat bantuan dobel. (hms/abg)