Ketua DPD Partai Demokrat Bali, I Made Mudarta.
DENPASAR | patrolipost.com – Adanya upaya-upaya yang bakal mendongkel kepemimpinan Agus Harimukti Yudhoyono (AHY) selaku Ketua Umum Partai Demokrat (PD) seperti yang santer diberitakan, dibenarkan Ketua DPD Partai Demokrat Bali, I Made Mudarta.
“Memang benar adanya upaya segelintir oknum yang ingin mengkudeta kepengurusan AHY di Partai Demokrat, kami siap pasang badan untuk itu,” ungkap Mudarta, Selasa (2/2/2021) di Denpasar.
Menurut Mudarta, begitu dirinya mendapat informasi tersebut, langsung melakukan komunikasi intens dengan ketua PD seluruh Indonesia.
“Lantas kami sesegera mungkin juga melakukan komunikasi dengan Ketua PD sembilan kabupaten/kota di Bali. Alhasil kami memutuskan mengirim “pesan biru” kepada pengurus pusat,” imbuhnya.
“Pesan biru” yang dimaksud Mudarta tidak lain surat kesetiaan kepada ketua umum dan Majelis Tinggi Partai Demokrat.
“Kami tetap kompak, solid dan konsisten untuk mengawal kepemimpinan AHY untuk masa bakti 2020 sampai 2025,” ucapnya.
Secara tegas dalam kesempatan ini Mudarta mengingatkan, Demokrat Bali bertekad bulat akan melawan pihak manapun yang ingin mengganggu marwah, kehormatan dan ketenangan kami di Partai Demokrat.
“Bali siap “puputan” bersama AHY dan Pak SBY untuk menjaga kehormatan Partai Demokrat,” tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari Kantor DPP Partai Demokrat, Senin (1/2/2021) di Jakarta dalam konperensi persnya menyampaikan, telah mencium gejala ini sejak satu bulan yang lalu. Awalnya, pihaknya menganggap persoalan ini hanyalah masalah kecil saja, urusan internal belaka. Tetapi sejak adanya laporan keterlibatan pihak eksternal dari lingkar kekuasaan, yang masuk secara beruntun pada minggu yang lalu, maka pihaknya melakukan penyelidikan secara mendalam.
AHY yang saat itu didampingi Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya beserta Wakil Sekjen Putu Supadma Rudana, Ketua Dewan Kehormatan Hinca Pandjaitan, dan Ketua Mahkamah Partai Mayor Jenderal TNI (Purn.) Nachrowi Ramli mengungkapkan, adanya gerakan politik yang mengarah pada upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa, tentu mengancam kedaulatan dan eksistensi Partai Demokrat.
AHY menyebut dari kesaksian dan testimoni banyak pihak yang didapatkan, gerakan ini melibatkan pejabat penting pemerintahan, yang secara fungsional berada di dalam lingkar kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo. Gerakan ini juga dikatakan sudah mendapatkan dukungan dari sejumlah menteri dan pejabat penting di pemerintahan Presiden Joko Widodo. (wie)