DENPASAR | patrolipost.com – Hingga saat ini, Tim Respon Cepat (TRC) Kota Denpasar gabungan personel DPUPR, DLHK, BPBD dan relawan masih berjibaku mengevakuasi masyarakat yang terjebak genangan air. Lantaran adanya peningkatan intensitas hujan disertai angin kencang, beberapa titik di Kota Denpasar tergenang dan sejumlah pohon tumbang.
“Sejak kemarin, Tim Respon Cepat Kota Denpasar langsung bergerak melaksanakan penanganan genangan air ini,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Kota Denpasar IB Joni Ariwibawa saat dikonfirmasi, Senin (6/12/2021).
Gus Joni membeberkan beberapa titik yang mengalami genangan yakni Kawasan Jalan Pulau Misol Gang I, Perumahan Tegal Permai, Jalan Pemogan Gang Permata Hijau, Jalan Paku Sari, Jalan Griya Anyar, Perumahan Padang Indah, Mekar Jaya Pemogan dan beberapa titik lainya di wilayah Kota Denpasar.
Sementara itu, masyarakat diimbau agar menunda untuk bepergian jika terjadi hujan lebat. Namun demikian, jika terpaksa untuk bepergian agar menghindari berteduh atau berdekatan dengan pohon perindang yang besar, papan reklame serta piranti ketinggian lainnya. Kemudian, masyarakat diharapkan segera menghubungi BPBD Kota Denpasar melalui saluran telepon di 112 atau 0361 223333 jika mengalami atau melihat adanya bencana alam.
“Ini untuk memberikan informasi berkaitan dengan keberadaan pohon perindang yang membahayakan dan memantau juga kerawanan bencana lewat Aplikasi Inarisk dan Info BMKG. Sehingga dapat mencegah terjadinya risiko yang tidak diinginkan sedini mungkin,” tambahnya.
Sementara itu, Gus Joni mengaku secara intens terus berkordinasi dengan BMKG. Dimana sesuai dengan prediksi BMKG bahwa Badai La Nina akan terjadi pada November hingga Februari mendatang. Selain itu, pihaknya juga berkordinasi bersama OPD terkait yakni DLHK untuk optimalisasi perompesan pohon dan DPUPR untuk normalisasi alur sungai dan perawatan tebing dan terasering yang rawan longsor.
“Kami imbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Masyarakat juga diharapkan berperan aktif untuk memberikan informasi berkaitan dengan keberadaan pohon perindang yang membahayakan. Terutama masyarakat juga diharapkan agar tidak membuang sampah sembarangan untuk menghindari banjir,” jelasnya. (030)