BANGLI | patrolipost.com – Beberapa kegiatan fisik di Kabupaten Bangli harus tertunda pelaksanaannya. Hal ini terjadi karena mepetnya waktu pengerjaan sehingga dari pihak rekanan tidak ada yang mengajukan penawaran. Menyikapi fenomena tersebut mengundang reaksi dari kalangan DPRD Bangli.
Anggota DPRD Bangli, I Made Sudiasa melihat kaitan tertundanya beberapa kegiatan fisik adalah pola yang terus berulang- ulang terjadi. Kondisi ini akan berdampak pada lambatnya perputaran ekonomi dan berimbas pada rendahnya serapan anggaran di awal tahun. Disamping juga akan mengundang kekecewaan dari masyarakat.
”Pola ini sudah berulang-ulang terjadi setiap tahun,” jelas Made Sudiasa, Kamis (27/11/2025).
Kata politisi Partai Demokrat ini keterlambatan tender umumnya dipicu oleh ketidakjelasan sumber pendanaan, terutama anggaran yang bersumber dari BKK.
“Karena turunnya anggaran tidak jelas kapan waktunya, membuat pemerintah daerah tidak berani mengajukan penawaran sebelum dana benar-benar tersedia. Selain itu, menurutnya, ada pula kebiasaan menunda proses tender,” tegas Made Sudiasa.
Sebaliknya menurut Made Sudiasa jika pendanaan berasal dari pos anggaran yang sudah jelas seperti DAK, DAU, maupun PAD, proses lelang seharusnya bisa dipercepat. Tidak perlu menunggu hingga berbulan-bulan setelah tahun anggaran berjalan. Percepatan tender, kata dia, penting untuk menggerakkan perekonomian masyarakat serta meningkatkan penyerapan anggaran.
“Tidak mesti harus di pertengahan atau jelang akhir tahun. Setelah proses APBD ketok palu dan telah diverifikasi awal tahun kegiatan sudah bisa berproses,” kata tokoh masyarakat Desa Undisan, Tembuku, Bangli ini.
Sudiasa juga mengingatkan risiko yang muncul bila kegiatan prosesnya telat akan beresiko kegiatan tidak bisa terlaksana. Jika terjadi gagal tender, pemerintah masih memiliki waktu cukup untuk melakukan tender ulang apabila proses dimulai sejak awal tahun.
Pemerintah, lanjut Sekretaris Komisi III DPRD Bangli ini, seharusnya memiliki perencanaan dari awal mengenai proyek-proyek mana saja yang harus ditender lebih cepat agar realisasi pembangunan tidak kembali menumpuk di akhir tahun.
”Seharusnya apa yang terjadi pada tahun ini dijadikan cerminan ke depan, sehingga tidak ada lagi kegiatan yang tertunda,” jelasnya. (750)





