BANGLI | patrolipost.com – Pemerintah Kabupaten Bangli telah menyiapkan hotek dan klinik untuk lokasi karantina bagi pekerja migram Indonesia (PMI). Bagi rombongan PMI yang tiba di Bangli lebih dulu akan ditempatkan di klinik yang berlokasi di Lingkungan Petak, Kelurahan Bebalang, Bangli. Jika sudah penuh maka PMI ini dialihkan ke hotel-hotel yang ada di Bangli.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona (Covid-19), I Made Gianyar mengatakan terkait kebijakan pelaksanaan isolasi mandiri para PMI, maka pemerintah daerah menyiapkan lokasi untuk pelaksanaan karantina tersebut.
Menurut Made Gianyar mengacu hasil rapat sebelumnyaa bahwa lokasi karantina akan memanfaatkan layanan publik milik pemerintah yakni SKB di Kayuambua, Kecamatan Susut dan Gedung Diklat RSJ Provinsi Bali. Kemudian setelah dilakukan penjajakan, maka lokasi karantina PMI memanfatkan klinik hingga hotel milik pribadi.
Menurut Made Gianyar untuk klinik maupun hotel sudah siap ditempati PMI. Setiba di Bangli maka PMI akan langsung diarahkan ke lokasi karantina.
“Hari ini ada 29 orang PMI yang tiba di Bangli. PMI akan langsung menjalani karantina di klinik Pratama Bangli Husada Sejahtera,” jelasnya, Rabu (15/4/2020).
Sementara untuk daya tampung di klinik hanya untuk 36 orang, kemudian bila rombangan PMI berikutnya tiba maka akan diarahkan ke Hotel Segara dan Hotel Surya yang berlokasi di Kecamatan Kintamani.
“Untuk SKB dan Gedung Diklat RSJ Provinsi Bali dijadikan tempat alternatif, jika hotel di Bangli sudah tidak mencukupi untuk menampung PMI,” sebutnya.
Ketua Gugus Percepatan penanganan Covid-19 yang juga Bupati Bangli ini menyatakan, terkait penyediaan fasilitas karantina PMI juga akan didukung oleh pemerintah provinsi. Bupati Made Gianyar mengaku sempat berkoordinasi dengan Gubernur Bali.
“Bapak Gubernur menyampaikan nantinya akan ada sharing anggaran. Memang Bapak Gubernur tidak menyebutkan nominal. Meski demikian untuk anggaran, kami pastikan Bangli sudah siap,” sebutnya.
Kata Made Gianyar, saat ini pihaknya masih melakukan penjajakan untuk lokasi karantina PMI. Mengingat estimasi jumlah PMI yang dipulangkan masih cukup banyak. Bila PMI pulang dalam waktu yang berdekatan otomatis, diperlukan tambahan lokasi untuk karantina.
“Kami memang belum bisa memastikan berapa orang yang akan dipulangkan dikarena data terus mengalami pergerakan. Dalam hal ini pemerintah akan berupaya yang terbaik, terlebih lagi mereka ini penyumbang devisa. Jangan sampai ketika mereka mengalami persoalan kita tidak respek,” ungkap Bupati asal Desa Bunutin, Kecamatan Kintamani ini.
Disinggung terkait pengamanan bagi PMI yang menjalani karantina, kata Bupati Made Gianyar tentu nantinya ada petugas yang melakukan penjagaan. Nantinya akan ada petugas dari TNI/Polri, satgas hingga petugas medis.
“Masing-masing lokasi karantina akan dibangun posko, seluruh komponen ada berjaga di posko tersebut,” kata Made Gianyar. (750)