Dianggap Figur yang Baik, Terbuka Peluang NasDem Bali Usung Wayan Koster di Pilgub Bali

whatsapp image 2024 07 21 at 18.20.25
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Bali, Julie Laiskodat, beserta jajaran setelah mengikuti acara piodalan di Kantor DPW NasDem Bali, Denpasar, pada Sabtu (20/7/2024),

DENPASAR | patrolipost.com – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Bali, Julie Laiskodat, setelah mengikuti acara piodalan di Kantor DPW NasDem Bali, Denpasar, pada Sabtu (20/7/2024), mengatakan bahwa partainya bersama partai yang tergabung dalam KIM Plus telah duduk bersama untuk membahas persiapan pemilihan kepala daerah kabupaten/kota dan pemilihan gubernur (pilgub) Bali dalam Pilkada serentak pada November 2024 mendatang.

“Kami membentuk koalisi besar untuk bersatu padu dalam memenangkan pilkada dari tingkat kabupaten dan kota hingga provinsi di Bali,” jelas Julie yang juga merupakan Anggota DPR RI Komisi IV.

Bacaan Lainnya

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa calon yang akan diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) sudah ditentukan, hanya saja figur-figurnya masih dipersiapkan. Ia menekankan bahwa calon tersebut harus memiliki niat untuk membangun kabupaten/kotanya, bukan untuk kepentingan pribadi.

“Selain itu, kami juga akan mengadakan survei untuk menentukan calon yang akan diusung,” tambahnya.

Saat ditanya tentang kemungkinan Gubernur Bali periode 2018-2023, I Wayan Koster, diusung oleh Partai NasDem, Julie mengatakan bahwa peluang itu selalu ada karena ia melihat bahwa Wayan Koster telah membangun Bali, membawa perubahan, dan menyelenggarakan banyak kegiatan di Bali, baik di tingkat lokal maupun internasional.

“Sosok Wayan Koster adalah salah satu figur yang baik dalam membangun Bali. Dukungan politik tentu ada, politik itu fleksibel. Dan Pak Koster itu adalah kakak saya. Suami istri saya kenal baik, saya kenal beliau sejak di DPR RI. Jadi kami seperti kakak adik,” katanya.

Namun demikian, ia secara implisit juga meminta Koalisi KIM Plus untuk segera menampilkan figur atau calon yang akan bertarung di Pilkada serentak 2024, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

“Calon tersebut harus memiliki niat untuk membangun kabupaten/kotanya, bukan untuk kepentingan pribadi,” tegasnya. (wie)

Pos terkait