DENPASAR | patrolipost.com – Dukungan pemerintah dari sisi regulasi terhadap pertumbuhan usaha Syariah betul-betul dibutuhkan. Meskipun saat ini dari sisi regulasi sudah ada namun rupanya dianggap ‘kurang nendang’. Padahal diakui atau tidak potensi usaha syariah di Indonesia masih sangat besar.
Untuk memacu pertumbuhannya, pemerintah perlu mendukung dengan pemberian semacam insentif atau kebijakan lainnya. Hal itu diungkapkan Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P. Djajanegara yang didampingi S&D Regional Head Jawa Timur dan Bali Nusra CIMB Niaga Rusidi, di sela acara Diskusi Bersama CIMB Niaga, Senin (23/9/2019) di Denpasar.
“Contohnya dalam hal pengenaan pajak deposito agar tak sama dengan bank konvensional seperti saat ini 20 persen. Untuk Bank Syariah bisa diberikan insentif yakni cukup 10 persen, misalnya,” ucap Pandji.
Ditambahkan Pandji, kalau insentif itu tepat diberikan maka akan memacu orang untuk lebih memperhatikan syariah.
“Jadi harapan kita pemerintah banyak memberikan kebijakan atau insentif yang mempermudah penetrasi syariah yang saat ini peluangnya masih sangat besar,” jelas Pandji seraya menambahkan di syariah juga ada produk leasing yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan usaha mikro.
Hal senada disampaikan S&D Regional Head Jawa Timur & Bali Nusra CIMB Rusidi yang mengatakan, saat ini potensi syariah yang baru bisa tergarap di wilayahnya baru sekitar 10 persen. Bali sendiri sebagai daerah tujuan wisata dunia, potensinya sangat besar. Kontribusi pariwisata terbanyak ada di F&B.
“Kita bisa garap dari sisi nasabah perorangan selain UMKM,” jelas Rusidi.
Ditambahkan Rusidi, per Juni 2019 ini nasabah CIMB Niaga Syariah baru sekitar 10 ribuan. Diharapkan sampai akhir tahun 2019 ini bisa mencapai 12 ribuan. Total penyaluran untuk syariah di Bali Rp 213 miliar, tumbuh sekitar 20 persen. Sampai akhir tahun diharap penyaluran bisa Rp 250 miliar.
Dalam diskusi Bersama CIMB Niaga terungkap Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga Syariah) terus memperkuat fungsi intermediasi dengan menyalurkan pembiayaan ke sektor produktif.
Per 30 Juni 2019, CIMB Niaga Syariah telah mencatatkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 31,6% year-on-year ( Y-o-Y) menjadi Rp 27,96 triliun. CIMB Niaga Syariah juga ada kegiatan sosial melalui Dana Kebajikan yang saat ini sudah mencapai Rp 14,8 miliar. Menurut Pandji, dana ini bersumber dari denda yang dimasukkan ke rekening Dana Kebajikan yang selanjutnya digunakan untuk membantu warga yang memerlukan. Seperti bantuan air bersih, kesehatan, pendidikan, dll. di beberapa daerah. (arw)