JAKARTA | patrolipost.com – Oknum prajurit TNI Pratu Lukius Y Matuan diduga membelot ke kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua. Pratu Lukius diduga bergabung KKB pimpinan Sabinus Waker yang beroperasi di wilayah Kabupaten Intan Jaya, Papua.
“Memang benar saat ini Pratu Lukius, yang sebelumnya tergabung dalam Yonif Raider 400, bergabung dengan KKB,” ujar Asisten Operasi Kogabwilhan III Brigjen Suswatyo, Sabtu (17/4/2021).
Dia membenarkan kabar bahwa Lukius tergabung bersama Raider 400 dan sempat ditugaskan di Kabupaten Intan Jaya sejak Agustus 2020 hingga Maret 2021. Lukius diperkirakan kabur sejak 12 Februari tanpa membawa senjata. Brigjen Suswatyo menambahkan Pratu Lukius sudah dianggap sebagai pengkhianat dan masuk dalam daftar anggota KKB di Intan Jaya.
“Aparat keamanan dipastikan akan melakukan penindakan bila menemukannya,” ujar Brigjen Suswatyo.
Data yang dihimpun menyebutkan Pratu Lukius Matuan merupakan anggota Yonif 410 yang diperbantukan ke Raider 400 dan sama-sama berada di bawah Kodam 4/Diponegoro. Sebelumnya, Kepala Penerangan (Kapen) Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III Kolonel Czi IGN Suriastawa mengatakan Pratu Lukius desersi dan membelot dengan bergabung ke KKB Papua per 12 Februari 2021.
Belum diketahui alasan Pratu Lukius desersi dan bergabung dengan OPM. Namun dipastikan Pratu Lukius tak membawa senjata saat membelot ke KKB.
“Oknum prajurit tersebut kabur dari pos tanpa membawa senjata dan sampai saat ini tidak jelas keberadaannya,” kata Suriastawa.
Suriastawa menyebut prajurit itu telah dihentikan hak-haknya, termasuk gaji. Kalaupun dia kembali ke TNI, dia tetap dipecat.
“Dia sudah tiga hari lebih kabur, kalau pun dia kembali, ya dia tetap dipecat. Gaji dan hak-haknya dia sudah distop,” ucap Suriastawa.
Suriastawa mengatakan soal pengkhianatan prajurit TNI itu pun telah disiarkan oleh pihak KKB.
“(Kabar) dari kelompok itu, berita TPNPB menyampaikan bahwa memang dia mau bergabung masuk ke sana. Kalau memang diculik pasti (TPNPB) lebih bangga menyebutkan. Tapi ini pasti dia (prajurit yang membelot) melarikan diri (dari TNI),” jelas Suriastawa. (305/dtc)