Dijemput Pemerintah, Januartika yang bekerja di Diamond Princess Gembira

Keluarga Ketut Januartika di Banjar Meranggen Desa Tangkas,Klungkung.

SEMARAPURA | patrolipost.com – Awak kapal pesiar Diamond Princess, I Ketut Januartika (28), asal Klungkung bersama puluhan WNI lainnya masih tertahan di kapal yang sandar di Yokohama Jepang. Mereka merasa lega karena pemerintah RI sudah mengirim tim penjemput yang akan membawa mereka pulang ke Tanah Air menggunakan pesawat udara.

Ketika dihubungi keluarganya di Klungkung melalui sambungan chating Facebook, Ketut Januartika menyebutkan sisa crew kapal pesiar asal negara lain seperti Meksiko, Peru, Serbia, Rumania dan Ukraina sudah dijemput oleh negaranya masing-masing Jumat (28/2/2020) kemarin.

“Menurut Kapten Diamond Princess, saya bersama WNI lainnya akan dijemput pemerintah Indonesia, Minggu 1 Maret 2020,” jelas Januartika ketika dihubungi keluarganya.

Seperti diketahui sampai saat ini hanya tinggal awak kapal asal Indonesia saja yang masih tertahan di kapal Diamond Princess yang lego jangkar di Yokohama, Jepang. Untuk mengembalikan mereka, pemerintah Indonesia masih perlu berkoordinasi dengan pemilik kapal Diamond Princess dan pemerintah Jepang hingga penjemputan agak tertunda.

Menurut rencana pemerintah Indonesia akan memulangkan WNI yang bertahan di kapal pesiar Diamond Princess akibat dikaratina karena kasus virus Corona melalui pesawat udara. Mereka yang saat ini dinyatakan sehat bakal dikarantina terlebih dahulu sebelum dipulangkan ke daerah mereka masing-masing.

Adapun tempat karantina selama dua pekan yang telah dialokasikan pemerintah yakni di Kepulauan Seribu.

Menurut Ketut Januarta, dirinya dan WNI lainnya memahami prosedur pemulangan yang ditetapkan pemerintah. Karena itu dirinya bersama puluhan WNI lainnya yang masih tertahan di kapal pesiar Diamond Princess di Yokohama Jepang bisa bernapas lega karena pemerintah sudah menjemput mereka pulang ke Tanah Air.

Lebih jauh Ketut Januartika mengakui sudah dua kali menjalani tes kesehatan yakni tes temperatur suhu badan  dan tes air liur. Dia dan teman-temannya yang masih tertahan di kapal negative atau tidak terpapar virus Corona.

“Kami memang sudah siap untuk dijemput dan dikarantina,” ungkap warga asal Meranggen Desa Tangkas, Klungkung ini.

Menurut Januartika, dirinya bekerja di kapal pesiar Diamond Princess sejak 20 Januari 2020. Namun sejak 3 Februari 2020, kapal Diamond Princess harus berlabuh di Yokohama, Jepang karena diketahui ada penumpangnya yang positif tertular virus Corona.

Dia mengaku resah ingin cepat pulang karena takut terpapar virus Corona, karena masih berada di atas kapal pesiar tersebut. Selama di kapal dirinya juga WNI lainnya tidak bekerja penuh. Kalau biasanya dia bekerja sampai 11 jam, namun akibat situasi sekarang dia hanya bekerja 5 jam saja. Pekerjaan yang diambilnya juga hanya bersih-bersih saja.

Keberadaan Ketut Januartika ini sempat membuat cemas keluarganya di Banjar Mranggen Desa Tangkas, Klungkung. Terutama ibunya Ni Wayan Mastini, yang selalu bersedih memikirkan dirinya. Namun pihak keluarga selalu berdoa setiap hari agar Ketut Januartika sehat dan selamat jika pulang ke Bali.

Keluarga berencana tidak akan menggelar  acara khusus, jika Januartika sudah pulang ke tanah air. Pihak keluarga justu menyerahkan penanganan sang anak kepada pemerintah sesuai aturan prosedur penanganan penyebaran virus Corona yang distandarkan oleh WHO kepada pemerintah Republik Indonesia. (855)

Pos terkait