MANGUPURA | patrolipost.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung melalui Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) memastikan mahasiswa asal Badung yang mendapat beasiswa dan kini kuliah di luar negeri dalam kondisi baik-baik saja.
Pihak Disdikpora Badung mengaku telah berkoordinasi dengan mahasiswa tersebut. Pasalnya, di tengah pandemi global virus Corona (Covid-19), sejumlah negara yang menjadi tempat belajar mahasiswa tengah dilakukan “lockdown”.
Total ada 20 mahasiswa asal Gumi Keris yang kini kuliah menggunakan APBD Badung di empat negara, seperti Malaysia, Australia, Inggris dan Belanda. Mereka mendapat tanggung kuliah gratis sampai tamat.
Kepala Disdikpora Badung I Ketut Widia Astika, saat dikonfirmasi Jumat (20/3/2020), menegaskan bahwa mahasiswa yang dikirim ke luar negera dalam kondisi baik-baik saja. Pihaknya mengaku terus berkoordinasi dengan semua mahasiswa melalui grup whatsapp (WA), baik yang ada di Malaysia, Australia maupun negara lain. Sebaliknya mahasiswa juga selalu mengirim kabar terkait keberadaannya di negara tempat mereka belajar.
“Syukurlah saat ini anak-anak kita yang menuntut ilmu di Malaysia dalam kondisi baik-baik saja,” ujar Widi Astika.
Dikatakan total ada 20 mahasiswa yang dikirim ke luar negeri dengan biaya APBD Badung. Mereka tersebar di sejumlah negara, seperti Inggris ada 3 orang, di Belanda ada 1 orang, Australia ada 12 orang, dan 4 orang lainnya memilih Negeri Jiran, Malaysia. Mereka ditanggung kuliah sampai tamat di negara tersebut.
“Total kita punya 20 mahasiswa yang memperoleh beasiswa dari pemerintah,” katanya
Sejauh ini, lanjut Widia Astika Pemkab Badung belum ada rencana memulangkan mereka lantaran wabah Covid-19. Namun, bila ada yang ingin pulang, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada mahasiswa yang bersangkutan.
“Kita menyerahkan sepenuhnya kepada adik-adik mahasiswa. Karena kondisi negara dan kampus mereka berbeda. Namun, jika mereka ingin pulang, kita tidak melarang. Yang pasti untuk kondisi perkuliahan mereka yang lebih tahu,” papar pejabat asal Kuta Utara ini.
Disdikpora dalam hal ini hanya bisa mengimbau agar para mahasiswa terus berkoordinasi dengan pihak kampus. Terlebih, sebagian kampus juga sudah menerapkan belajar dari rumah atau online. “Bagaimana yang terbaik dengan kondisi sekarang ini, kita sarankan adik-adik mahasiswa berkoordinasi dengan kampus,” ujarnya.
Yang jelas, tegas Widia Astika, sesuai hasil komunikasi terakhir semua mahasiswa dalam kondisi baik. “Informasinya adik-adik mahasiswa baik-baik saja,” tukasnya.
Sebanyak 20 mahasiswa yang menerima beasiswa gratis kuliah ke luar negeri ini diberangkatkan pada tahun 2018. Mahasiswa ini mendapat biaya pendidikan maksimal sebesar Rp 533 juta per orang, per tahun. Mereka akan ditanggung kuliah sampai tamat dengan catatan setelah tamat harus mau mengabdikan ilmunya untuk Kabupaten Badung.
Ada empat Negara tempat belajar para mahasiswa asal Badung ini, yakni Inggris 3 mahasiswa belajar di United Kingdom; Belanda 1 mahasiswa di Wittendorg University; Australia 12 mahasiswa, terdiri dari 6 di University of Wolonggong Sydney, siswa di Australian Institute of Music Sydney dan 5 di Griffith University; serta negara Malaysia 4 mahasiswa kuliah di Asia Facific University. (634)