BANGLI | patrolipost.com – Calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kabupaten Bangli mulai digembleng. Sebanyak 30 orang pelajar SMA/SMK tersebut mengikuti latihan di lapangan umum Susut, di Desa Sulahan, Kecamatan Susut, Bangli.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bangli, Dewa Agung Putu Purnama mengatakan, kegiatan latihan Paskibraka sudah berlangsung selama 5 hari. Proses latihan melibatkan pelatih dari TNI/Polri serta PPI Bangli.
Selama proses latihan, calon Paskibraka pulang-pergi. Kemudian untuk sementara belum dilaksanakan karantina. “Rencana karantina memanfaatkan gedung RSJ Provinsi Bali, namun gedung tersebut kini sedangkan dimanfaakan untuk isolasi terpusat. Begitu pula SKB Kayuambua juga dipersiapkan untuk tempat isolasi pasien Covid-19,” jelasnya, Minggu (1/8/2021).
Terpisah, Ketua Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Bangli, Putu Gede Surya Pujawan mengatakan calon Paskibraka sebanyak 30 orang. Jumlah tersebut lebih sedikit dari tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini pasukan 45 tidak ada. “Sebelum pandemi Covid-19, jumlah sebanyak 80 orang. Namun tahun ini hanya 30 orang. Maka itu pasukan 45 tidak ada,” jelasnya.
Sementara, kegiatan latihan dipusatkan di lapangan umum Susut mengingat Lapangan Kapten Mudita Bangli sedang diperbaiki. Kegiatan latihan melibatkan pelatih dari Polres Bangli dan Kodim 1626/Bangli serta PPI Bangli. “Kegiatan latihan sudah berlangsung 28 Juli lalu. Ini sudah memasuki hari kelima,” ungkapnya.
Untuk tahapan latihan meliputi latihan dasar atau baris berbaris, baru setelahnya latihan dalam bentuk formasi. Putu Pujawan menyebutkan kegiatan latihan berlangsung mulai 08.00 hingga 16.00 Wita.
Soal pelaksanaan karantina masih akan dikomunikasikan kembali. Putu Pujawan menegaskan dalam situasi pandemi Covid-19 ini, para calon Paskibraka menjalani test swab antigen secara berkala, guna memastikan kesehatannya.
“Kami juga memberikan penekanan bagi para calon Paskibraka agar menjaga kesehatan. Membatasi diri, jika tidak ada hal mendesak agar tidak keluar rumah,” tegasnya.
Ditambahkan pula, selama proses latihan, cuaca menjadi kendala sebab wilayah Bangli belakangan ini kerap diguyur hujan.
“Kalau hujan tentu kegiatan dihentikan sementara. Kami pun meminjam gedung SD untuk tempat berteduh. Berbeda halnya di lapangan Kapten Mudita sudah tersedia tribun,” imbuh Putu Pujawan. (750)