WAITABULA | patrolipost.com – Hasil panen warga Puu Kapaka, Desa Kalaki Kambe menurun. Penyebabnya adalah hama tikus yang merajalela. Gencarnya hama tikus membuat hasil padi warga menurun jauh. Beruntung, para petani tidak hanya menanam padi, tetapi juga menanam jagung dan kacang tanah di lahan mereka.
“Hasil padi kami tahun ini (2022) menurun. Biasanya 23 kuintal, bahkan pernah 40 kuintal, tetapi tahun ini ada 14 karung. Hama tikus tidak bisa dibendung,” jelas Margaretha Ngongo, salah satu warga Puu Kapaka di salah satu kebun di Desa Kalakikambe, Kecamatan Wewewa Barat, Sumba Barat Daya, Sabtu (23/4/2022).
“Kita tanam padi, jagung dan kacang dengan luas lahan yang sama, namun hasilnya akan berbeda setiap tahun. Seperti tahun ini, penghasilan menurun karena hama tikus,” tuturnya.
Pantauan patrolipost.com di lokasi, kacang tanah milik warga sedang dipanen. Sedangkan jagung juga sebagian masih menunggu waktu untuk dipanen.
Warga Desa Kalaki Kambe memang sedari dulu terkenal dengan hasil jagung, padi dan kacang tanah. Menurut penuturan warga, nama desa mereka, Kalaki Kambe diambil dari potensi penghasilan desa mereka yakni kacang tanah.
Kalaki artinya batang dan kambe berarti kacang. Dalam bahasa lokal, kalaki kambe berarti batang kacang, karena secara turun temurun penghasilan kacang di sini jadi potensi utama.
“Dulu, Kalaki Kambe terkenal dengan hasil kacang-kacangan. Kacang tanah, kedelai, kacang panjang, kacang merah dan lain sebagainya. Dengan demikian, nama desa kami pun mengikuti potensi penghasilan di desa kami yakni Kalaki Kambe,” pungkas Margaretha. (pp04)