SEMARAPURA | patrolipost.com – Mengukur pencapaian Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Klungkung dalam pengendalian penyakit menular, Diskes menggelar rapat koordinasi, evaluasi pelaksanaan diteksi dini penyakit di Kabupaten Klungkung yang dilaksanakan di Wyndham Taman Sari Jivva Resort Bali, Lepang, Senin (22/7/2024).
Rapat yang dibuka Kadiskes Klungkung, Drg Gusti Ayu Ratna Wijawati MKes dan diikuti perwakilan unsur kesehatan se Kabupaten Klungkung.
Menurut Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Diskes Klungkung Ketut Ardana mewakili Kadiskes ditemui di Wyndham menyatakan kegiatan evaluasi ini diikuti unsur UPTD Puskesmas se Kabupaten Klungkung serta dari promosi Kesehatan Dinkes Klungkung.
Kegiatan ini dalam rangka mengukur pencapaian kinerja Dinas Kesehatan Klungkung tahun 2024, khususnya dibidang pencegahan dan pengendalian penyakit perlu ada evaluasi secara bertahap untuk mendapatkan gambaran yang memadai dalam menentukan potensi dan permasalahan yang ada di masing-masing program .
Terkait penanganan kasus DBD di Klungkung menurutnya, perlu langkah prefentif penanganan jentiknya. Kasus DBD di Klungkung masih di awah, terus insiden rate nya menginjak 400 kasus yang mana kasusnya masih tinggi walaupun kematiannya Klungkung masih kecil. Namun untuk itu Klungkung perlu melakukan pencegahan larvasida melalui terbitnya surat edaran.
“Penanganan abatisasi itu sudah dilakukan mulai Mei yang lalu. Untuk itu kita berupaya menekan kasus DBD ini dengan bersama sama untuk memutus penyebaran penyakit ini,” ujarnya.
Lebih jauh terkait pelaksanaan evaluasi yang digelar menurut dia mengingat beberapa tahun belakangan ini perhatian terhadap kesehatan tidak hanya terbatas pada penyakit menular saja. Disamping tingginya angka prevalensi kasus penyakit menular ,juga dihadapkan dengan meningkatnya angka prevalensi penyakit tidak menular yang menjadi penyebab kematian terbanyak di dunia.
Ada beberapa indikator kinerja kegiatan (IKK) Program pencegahan penanggulangan penyakit tahun 2023 lalu di Kabupaten Klungkung masih perlu perhatian khusus Dinas Kesehatan.
“Sampai dengan triwulan 3 tahun 2023 lalu capaian indikator terutama penemuan kasus TBC masih perlu upaya lagi dengan melibatkan Fasyankes. Disamping itu belum terjadi penurunan kasus zoonosis seperti rabies, DBD ini,” pungkasnya. (855)