GIANYAR | patrolipost.com – Antusias masyarakat sangat besar dalam Pasar Murah yang diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar di Pasar Rakyat Ubud, Senin (17/4) pagi. Terlihat desakan masyarakat yang antre untuk membeli sembako, harga yang ditawarkan terbilang lebih murah dari harga pasar.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar Ni Luh Gede Eka Suary mengatakan, dalam menyelenggarakan pasar murah ini Disperindag Gianyar bekerjasama dengan Perum Bulog Kanwil Bali, Agen LPG PT Bali Duta Agung, Distributor Minyak Kita CV Resvila, dan Lurah Ubud dalam penyediaan barang-barang kebutuhan pokok yang dijual di pasar murah ini.
Ditambahkannya, pelaksanaan pasar murah ini guna bisa membantu masyarakat dalam rangka hari keagamaan menjelang Idul Fitri untuk menekan terjadinya inflasi. Pasar murah memberikan bantuan kepada masyarakat untuk mendapatkan harga yang terjangkau. Disamping itu juga, pasar murah ini bisa menyeimbangkan harga di pasar dengan harga di luar, hal tersebut akan mampu menyeimbangkan harga dari pedagang supaya tidak terlalu jauh menaikkan harga.
“Memang pasar murah tidak bisa sering dilaksanakan, maka dari itu masyarakat harus betul-betul memanfaatkan kesempatan yang ada untuk membeli kebutuhan pokok,” terang Eka Suary.
Salah satu masyarakat yang mengikuti pasar murah Gusti Ayu Suleni menyampaikan, terlaksananya pasar murah ini sangat membantu dari segi ekonomi, bisa dibilang harga menjelang Idul Fitri memang semakin hari semakin naik.
“Saya selaku masyarakat berterima kasih kepada pemerintah sudah mengadakan pasar murah untuk bisa membantu bahan pokok dengan harga yang terjangkau. Harapan saya supaya pasar murah ini terus diadakan menjelang hari raya agama Hindu maupun hari raya lainnya supaya menyetabilkan harga,” harapnya.
Dari hasil pasar murah komoditas yang disediakan oleh Bulog berupa beras premium, beras medium, gula manis kita, minyak kita (kemasan bantal) ludes terjual. Minyak merk kita yang dijajakan oleh CV. Resvila dengan jumlah 420 botol ludes tanpa sisa dengan harga perkilo hanya Rp 13.500 ribu. (kominfo/aje)